SEMARANG, KOMPAS.com - Sistem transmisi matik konvensional, CVT, dan dual clutch, masing-masing dilengkapi filter oli yang letaknya pada bagian dalam valve body.
Hampir mirip filter oli mesin, tugasnya menyaring kotoran yang membahayakan komponen utama transmisi.
Bisa dibilang kegunaan filter ini kecil-kecil cabai rawit, jika dibiarkan mampet konsekuensinya tekanan oli masuk girboks jadi terlambat.
Hermas E Prabowo Pemilik Worner Matic menjelaskan, pompa oli bekerja sangat keras mengatur tekanan oli transmisi karena jalan masuknya oli tersumbat.
Baca juga: Alasan Kenapa Ganti Oli Mesin Mobil Wajib Sepaket dengan Filter?
"Kinerja pompa oli transmisi akan turun, pelumasan komponen-komponen jadi kacau. Gesekan antar komponen di girboks bertambah besar dan risikonya fatal," ucap Hermas dihubungi Kompas.com, Selasa (18/10/2022).
Imbas tekanan oli yang berkurang, respon perpindahan gigi transmisi bisa lambat. Solenoid valve membaca informasi pasokan oli yang minim dan memberikan jeda agar terhindar dari malfungsi.
Jeda perpindahan gigi transmisi berguna untuk melindungi komponen mekanikal ketika terjadi gesekan.
"ECU akan menerima informasi dari sensor tekanan oli di valve body karena tekanan oli minim. Risiko kerusakan oli dicegah dengan keamanan berlapis melalui jeda waktu perpindahan gigi yang lambat," katanya.
Ditanya perawatan filter oli seperti apa, Hermas menekankan, kunci perawatan filter oli matik adalah pergantian oli yang teratur.
Baca juga: Selain Kampas, Ini Penyebab Lain Transmisi Matik Selip
"Posisinya di dalam transmisi, sulit di cek. Perawatannya mengandalkan pergantian oli matik sesuai jadwal setiap 20.000 kilometer," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.