Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2022, 17:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di dunia maya memperlihatkan pengendara sepeda motor berboncengan jatuh saat belok di tikungan. Pemotor tersebut awalnya terlihat mengebut saat berada di jalan raya.

Dalam video yang diunggah akun Indorider150up, pemotor berboncengan tersebut belok ke kiri. Keduanya jatuh dan terlihat tanpa memakai perlengkapan berkendara yang lengkap seperti helm, jaket dan sepatu.

Kejadian seperti ini sebetulnya bukan pertama kali terjadi justru sering. Tak sedikit pengendara motor ugal-ugalan di jalan.

Baca juga: Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia, Pakai 9.000 Tiang Pancang

 

Agar tetap aman saat melewati tikungan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani menjelaskan, saat melewati tikungan, pengendara motor sering kurang antisipasi.

"Itu sebenarnya masalah kurang siapnya pengendara, jadi ketika jalan itu sudah mulai masuk tikungan sebaiknya mengurangi kecepatan untuk antisipasi," ucap Agus kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Agus menyarankan pengendara motor untuk ambil jalur menikung di bagian dalam lajur.

Baca juga: Komparasi Kenyamanan Kia Carens dengan Hyundai Stargazer

"Pada saat memasuki tikungan, usahakan ambil jalur menikung di bagian dalam jangan yang luar. Karena kalau misal kendaraaan terlalu tegak dan posisinya di bagian luar jalan, maka yang terjadi pengendara akan keluar jalur," ucap Agus.

Penanda jalan terpasang di tikungan jalan yang longsorKOMPAS.com/Miftahul Huda Penanda jalan terpasang di tikungan jalan yang longsor

Agus menjelaskan, saat menikung, ada gaya sentrifugal di mana lingkaran belok motor akan semakin kecil jika motor semakin miring. Apabila motor terlalu tegak dalam kecepatan tinggi, maka lingkaran beloknya akan semakin besar.

Baca juga: Bagnaia Bicara Masalah Quartararo, Motor Yamaha Kurang Tenaga

Agus melanjutkan untuk mengantisipasi bahaya yang terpenting adalah pengendara motor perlu mengurangi kecepatan.

"Itu biasanya dari trek lurus kemudian ada tikungan yang menurut perkiraan si pengendara tikungan tersebut tidak akan tajam, sehingga kecepatan dia tetap tinggi," kata dia.

"Padahal ketika kita berkendara kita harus bisa prediksi mengenai bahaya yang akan terjadi," ucap Agus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com