SEMARANG, KOMPAS.com - Mengganti pelek diameter lebih besar, jadi kebiasaan umum yang banyak dilakukan pemilik mobil untuk mengubah visual kendaraan lebih sporty.
Selain itu, profil ban juga diubah lebih tipis agar tak sampai mentok sepatbor dalam. Namun perlu diketahui, penggunaan ban di luar standar ada aturannya.
Terutama menyangkut usia pakai dan menjaga ban dalam kondisi prima. Salah satunya soal urusan tekanan udara yang wajib dijaga.
Dengan profil ban lebih tipis, gaya gesek pada permukaan aspal lebih besar. Ada informasi yang mengatakan, agar aman tekanan udara harus diisi sampai batas maksimal.
Baca juga: Apakah Benar Ban Profil Tipis Bikin Handling Mobil Stabil?
Bahkan sampai ada yang menyebutkan jangan pernah memberikan tekanan udara pada ban profil tipis melebihi 33 psi.
Yahya Pambudi Owner Budi Velg mengatakan, tekanan udara untuk ban dengan profil tipis yang kurang akan membuat bagian dinding berisiko pecah.
"Tumpuan bobot kendaraan dan penumpang di bagian dinding ban. Profil tipis tekanan lebih besar, kawat ban berisiko putus. Fatal, ban gampang pecah atau benjol," kata Budi kepada Kompas.com, Jumat (14/10/202
Meski bobot muatan berat, Budi mengatakan, tak berani berspekulasi isi tekanan udara diatas 35 psi.
Guna mengurangi risiko sobek bahkan pecah di bagian samping, kuncinya harus berhati-hati dan sebelum melewati jalan berlubang.
"Pakai ban tipis, kuncinya gimana pilih jalan yang mulus. Asal kencang dan terjang jalan rusak risikonya pelek peyang dan ban pecah. Biasanya, (tekanan) 30-33 psi, nyaman dapat dan aman," ucapnya.
Baca juga: Cek Harga Ban Mobil per Oktober 2022
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.