JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) membuka peluang kerja sama bagi yang mau membuka franchise atau usaha waralaba untuk pembukaan Stasiun Pengisian Kendaraan Lisrik Umum (SPKLU).
Hal tersebut sebagai upaya untuk mendorong era elektrifikasi nasional. Namun terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi para investor jika berminat bergabung.
"Salah satu skema partnership, mitra tidak perlu direpotkan dengan perizinan, penyediaan peralatan, pemeliharaan dan juga aplikasi pendukung infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo disitat dari Kompas TV, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Belum Ada Sistem Swap Baterai untuk Mobil Listrik di Indonesia
PLN akan menyediakan Surat Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) milik PLN bagi badan usaha yang ingin bekerja sama, menyiapkan suplai listrik, serta dukungan aplikasi Charge.IN dalam pengelolaan SPKLU.
Sementara mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPKLU.
Dikutip dari laman https://layanan.pln.co.id/partnership-io2-spklu, investor bisa memiliki tiga paket yang sudah disediakan perseroan, yaitu;
1. Paket Medium Charging
Untuk pengisian ulang kendaraan listrik yang terdiri dari fasilitas pengisian ulang arus searah dengan kapasitas sekitar 25 kW, shelter dengan pilihan outdoor dan indoor, instalasi pasokan tenaga listrik, dan pemeliharaan SPKLU.
2. Paket Fast Charging
Untuk pengisian ulang kendaraan listrik yang terdiri dari fasilitas pengisian ulang arus searah dengan kapasitas sekitar 50 kW, shelter dengan pilihan outdoor atau indoor, instalasi pasokan tenaga listrik, dan pemeliharaan SPKLU.
Baca juga: Upaya Pabrikan Otomotif Membuat Harga Mobil Listrik Jadi Murah
3. Paket Ultra Fast Charging
Untuk pengisian ulang kendaraan listrik yang terdiri dari fasilitas pengisian ulang arus searah dengan kapasitas sekitar ≥100 kW, shelter dengan pilihan outdoor atau indoor, instalasi pasokan tenaga listrik, dan pemeliharan SPKLU.
Beberapa syarat yang dibutuhkan calon mitra antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki lahan dengan ukuran minimal 6 x 7 meter persegi
2. Memiliki modal untuk investasi dalam bisnis SPKLU PLN skema IO2 (Investor Own Investor Operate)
3. Tidak termasuk dalam daftar hitam (blacklist) PLN
4. Memiliki sumber daya, baik aset, teknologi, modal, sumber daya manusia, maupun sumber daya lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kerja sama
5. Tidak dalam kondisi restrukturisasi utang, pailit, atau mengalami kerugian yang berdampak besar pada calon partner, ditunjukan dengan laporan keuangan atau dokumen lain yang terkait
6. Tidak dalam keadaan berperkara/bersengketa dengan PLN
7. Memiliki perizinan lahan atau lokasi untuk dilakukan pembangunan SPKLU dengan menunjukkan bukti dokumen terkait
Baca juga: Pilih Mana, Toyota Vios atau Mazda 2 Sedan
8. Wilayah/daerah yang memiliki potensi pasar pengguna kendaraan listrik untuk melakukan pengisian ulang
9. Lokasi yang strategis dan sesuai agar mudah di akses oleh pengguna kendaraan listrik untuk melakukan pengisian ulang
10. Partner tidak diwajibkan memiliki IUPTL penjualan maupun IUPTL bidang pengoperasian dalam kerja sama SPKLU PLN skema IO2 (Investor Own Investor Operate)
Jika calon mitra bisa memenuhi syarat tersebut, maka bisa langsung mengajukan permohonan kerja sama mulai dari sosialisasi produk, pengajuan, verifikasi dokumen, penawaran dan negosiasi, penandatanganan kontrak kerja sama, pembyaran initial fee, uji coba SPKLU, sampai pendaftaran SPKLU di KESDM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.