Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 13/10/2022, 06:22 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com – Harga mobil listrik yang dianggap masih tinggi menjadi alasan belum bisa mencuri perhatian pasar. Beberapa pabrikan kian serius dengan program kendaraan listrik dan mencoba memberikan beberapa solusi bagi kosumen.

Secara garis besar semua solusi yang digagas bertujuan untuk mempermudah ekosistem kendaraan listrik yang mana bisa ditiru oleh Indonesia.

Baca juga: Tembus 140.894 Unit, Sigra Masih Mendominasi Penjualan Daihatsu

“Bisa buat masyarakat yang masih cemas soal harga harus memahami bahwa kendaraan listrik itu mahal karena baterainya. Namun ada alternatif dari beberapa pabrikan di negara lain yang sudah mencoba mencari jalan keluar terhadap harga baterai yang konon dikatakan mahal,” kata Pengamat otomotif Bebin Djuana kepada Kompas.com, Kamis (12/10/2022).


Contoh pertama yaitu dari produsen mobil di China yaitu Nio yang mengatakan bahwa baterai itu urusan pabrikan bukan urusan konsumen. Bahkan, sampai cas juga diurusi oleh pabrikan.

Konsep yang diterapkan oleh Nio yaitu menyewakan baterai dan cas pada mobil listrik yang dijual. Hasilnya, harga kendaraan jadi jauh lebih murah.

Ilustrasi kendaraan listrikDok. PLN Ilustrasi kendaraan listrik


“Sementara itu, jika baterai alami kondisi kurang baik, karena statusnya sewa maka harus dikembalikan ke dealer. Baterainya ditukar, ganti yang baru maka umur dari kendaraan bisa diperpanjang,” kata Bebin.

Sistem sewa baterai kendaraan listrik juga tengah diterapkan di Vietnam. Cara ini membuat pembeli kendaraan listrik hanya perlu membeli kendaraan kosong saja yang mana harganya lebih minim.

Baca juga: Honda Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Amerika Serikat

Sementara itu, baterai digunakan dengan cara menyewa dan membayar dengan tarif tertentu yang pastinya lebih murah dari beli baterai baru.

Sementara itu, di perusahaan rintisan nirlaba berbasis India dan Jerman bernama Nunam yang bekerjasama dengan salah satu perusahaan di Eropa tengah membuat projek tentang daur ulang baterai kendaraan listrik yang tidak terpakai. 

“Proyek ini bernama the second life. Bisnis ini bisa memanfaatkan limbah baterai bekas untuk memberikan kesempatan kedua. Cara ini akan membuat harga baterai lebih terjangkau,” kata Bebin.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke