JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat empat jenis mobil listrik yang tersedia di pasaran kendaraan roda empat saat ini. Mulai dari hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), battery electric vehicle (BEV), hingga fuel cell electric vehicle (FCEV).
Dikutip dari AFDC, FCEV menggunakan sistem yang serupa dengan BEV. Namun, ada beberapa faktor penting yang menjadi pembeda antara FCEV dengan BEV.
Baca juga: Harga BBM Pertamina Terkini, Pertamax dan Turbo Turun
Pada BEV, listrik disimpan pada baterai mobil. Namun pada FCEV, listrik yang dipakai untuk menggerakan mobil dihasilkan dari proses kimia di dalam sel bahan bakar atau fuel cell. FCEV menggunakan hidrogen sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik dari sistem sel bahan bakar.
Menariknya, FCEV menghasilkan air murni atau H2O dalam prosesnya menghasilkan listrik untuk menggerakan kendaraan.
Dari sisi pengisian daya, FCEV membutuhkan waktu yang jauh lebih singkat ketimbang BEV. Hanya butuh waktu kira-kira 4 menit dengan jarak tempuh hingga 400 kilometer.
Baca juga: Sertifikasi Uji Tipe Pindad Maung Terkendala Izin dari Toyota
BEV membutuhkan waktu pengisian daya yang lebih lama dengan menggunakan charging equipment yang dihubungkan dengan wall outlet. Umumnya, waktu pengisian daya memakan waktu lebih dari 6 jam.
Sedangkan pada FCEV, tenaganya diperoleh dari gas hidrogen murni yang disimpan di dalam sebuah tangki pada mobil. Ini yang membuat waktu pengisian daya FCEV tidak lama, bahkan hampir sama dengan pada saat mengisi bensin mobil konvensional.
Kemudian, FCEV juga biasanya disematkan dengan berbagai teknologi utuk meningkatkan efisiensi penggunaan listrik.
Misalnya, regenerative braking system yang dapat menyimpan energi yang terpakai saat pengereman dilakukan, untuk kemudian disimpan ke dalam baterai.
Hingga saat ini, pilihan FCEV masih terbilang sangat terbatas. Namun ke depannya, mungkin akan ada perkembangan seiring dengan berkembangnya infrastruktur pendukung FCEV.
Berikut ini adalah contoh mobil-mobil FCEV yang ada di dunia.