Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sasis Bus Listrik Mercedes Benz yang Mungkin Masuk Indonesia

Kompas.com - 29/09/2022, 20:51 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) APM Mercedes Benz Truck dan Bus di Indonesia sampai saat ini masih belum mendatangkan bus listrik ke tanah air.

Padahal, sejak akhir 2020 bus-bus listrik dari China sudah mulai merambah Indonesia. Bahkan Mayasari Bakti sudah menggunakan 30 unit bus listrik untuk armada Transjakarta.

Naeem Hassim, President Director PT DCVI mengatakan, pihaknya masih proses mendatangkan bus listrik. Selain itu, rencananya customer yang berminat akan diajak ke Brazil untuk lihat langsung produksi.

Baca juga: Bus Baru PO SAN Pakai Power Window, Opsi Baru dari Laksana

Sasis bus listrik Mercedes Benz eO500UMERCEDES-BENS-BUS.com Sasis bus listrik Mercedes Benz eO500U

Kalau bicara soal Brazil, di sana ada salah satu pabrik Mercedes Benz bus, di mana memproduksi sasis bus listrik model eO500U. Mungkin saja sasis ini akan dibawa DCVI untuk pasar Indonesia.

"Kami sedang merencanakan untuk datangkan sasis bus listrik. Pada November kita akan melakukan perjalanan ke Brazil sambil melakukan workshop. Kalau sesuai rencana, bus listrik akan kami datangkan di kuartal pertama atau kedua 2023," ucap Naeem di Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Dikutip dari website Mercedes-Benz-Bus, sasis eO500U didesain khusus untuk pasar bus kota di Amerika Latin. Produksinya dilakukan di São Bernardo do Campo, São Paulo.

Baca juga: Innova Hybrid Sudah Bisa Dipesan, Ini Pernyataan Toyota Indonesia


Sasis ini punya jarak tempuh sampai 250 Km. Teknologi pengecasannya pun serupa dengan yang dipakai eCitaro yang ada di Eropa. Waktu pengecasan baterainya dengan voltase tinggi cukup tiga jam saja.

Untuk bus listrik di Indonesia, Naeem berencana untuk lakukan Completely Knocked Down (CKD) atau Incomplete Knocked Down (IKD), bukan membawanya utuh dari Brazil. Tapi tentu langkah pertama harus datangkan dahulu secara CBU.

"Ini yang sedang kita bicarakan dengan pemerintah, izinkan kami bawa beberapa unit, jadi kita bisa CKD dan IKD, nanti kita lihat bagaimana kita bisa memproduksinya dan membawa volume yang besar di tahun mendatang (ekspor)," ucap Naeem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau