JAKARTA, KOMPAS.com - Astra Honda Motor (AHM) mengatakan krisis cip semi konduktor yang sempat memengaruhi produksi sudah bisa diatasi, dengan demikian inden yang sempat mengular kini sudah lancar.
Thomas Wijaya Direktur Marketing AHM mengatakan, pihaknya mencari sumber tambahan cip semi konduktor dari berbagai negara. Sehingga tambahan itu membantu pabrik memproduksi motor sesuai target.
Baca juga: Jadi Buruan Para Kolektor, Harga Land Rover Bekas Bisa Tembus Miliaran
"Di AHM kami sudah bisa mengatasi, kami mendapatkan sumber tambahan," kata Thomas yang ditemui saat peluncuran New Vario 125 fasilitas safety riding AHM di Cikarang, Jawa Barat, Senin (26/9/2022).
"Mudah-mudahan inden, Agustus dan September ini konsumen mungkin dari bulan April kali ya bisa kami bisa penuhi 100 persen dalam bulan ini," ungkap Thomas.
Thomas mengatakan, inden bertahap sudah terpenuhi. Namun wilayah mana yang paling cepat atau lambat berbeda-beda.
"Per area beda-beda, kemarin paling banyak tipe, di entry level dan medium. Pabrik sudah dari Agustus kemarin kami sudah normal 100 persen dengan pulihnya sumber semikonduktor kami," ungkap dia.
Krisis cip semi konduktor dialami Honda sejak awal 2022. Pada akhir April 2022, Thomas mengatakan krisis cip memengaruhi proses produksi sehingga akhirnya berpengaruh pada keterlambatan suplai unit ke konsumen.
Baca juga: Mulai Diterapkan Akhir Tahun Ini, Berikut Cara Bayar Tol Nirsentuh
Dalam rantai produksi motor Honda di Indonesia, cip semi konduktor banyak dipakai pada komponen yang berkaitan dengan klaster instrument termasuk speedometer.
Pada Agustus, tepatnya di ajang GIIAS 2022, seorang sales Honda mengatakan inden skutik entry level Honda mengular. Masa tunggu "skutik sejuta umat" yaitu Honda Beat bahkan menyentuh tiga bulan.
Dua saudaranya yang lain yaitu Genio dan Scoopy juga tidak beda jauh. Genio paling cepat sekitar dua minggu dan paling lama satu bulan. Adapun untuk Scoopy paling lama sekitar empat bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.