Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air ev Inden 2 Bulan, Wuling Tambah Kapasitas Produksi

Kompas.com - 21/09/2022, 16:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Air ev diklaim sudah mencatatkan SPK sebanyak 3.000. Mobil listrik yang diproduksi di Indonesia ini pun saat ini harus inden jika mau membelinya, kurang lebih dua bulan.

Untuk mengurangi waktu tunggu tersebut, Wuling Motors berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi di pabrik Cikarang. Target awal Wuling adalah memproduksi 10.000 Air ev dalam satu tahun.

Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan, Wuling sedang dalam tahap meningkatkan kapasitas produksinya. Tapi yang perlu diketahui, tidak bisa asal langsung menambah jumlah produksi.

Baca juga: Menyokong Penjualan Air ev, Wuling Tambah Jumlah Diler

Wuling Air ev di Acara Air ev Green Mobility ExperienceDOK. WULING Wuling Air ev di Acara Air ev Green Mobility Experience

"Kalau kita ngomongin kapasitas produksi, banyak hal yang harus diperhitungkan. Bukan cuma kita bikin, termasuk dari sisi komponen segala macam kita harus siapkan, jadi itu masih dalam proses," ucapnya di Jakarta, Senin (19/9/2022).

Dian mengatakan, Air ev sudah diproduksi di pabrik Wuling sejak awal Agustus. Namun karena masih awal produksi, jumlahnya masih belum bisa maksimal.

"Kami mulai Agustus (produksi), karena masih awal, jadi masih belum full banget (produksi Air ev)," ucap Dian.

Baca juga: Dijual Rp 17 Jutaan, Motor Listrik Honda U-GO Mau Masuk Indonesia?

Sejak awal dibangun, pabrik Wuling punya kapasitas produksi sampai 120.000 kendaraan per tahun. Sedangkan di 2021, Wuling baru memakai hampir 30.000 dari total kapasitas pabrik.

"Jadi enggak ada (lini produksi) yang dikorbankan (untuk produksi Air ev). Masih cukup memadai jangka panjang untuk produksi yang lebih banyak," ucapnya.

Mengenai kapan mulai meningkatkan kapasitas produksi khusus Air ev, Dian mengatakan kalau banyak prosesnya. Pertama Air ev masih baru, ekosistemnya pun berbeda daripada mobil konvensional secara produksi.

"Bukan cuma kapasitas di pabrik yang kita siapin, tapi juga komponen. so far rencana kita meningkatkan kapasitas produksi berjalan sesuai rencana, tapi kita lihat perkembangannya," ucap Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com