Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Mobil Manual Lebih Irit BBM?

Kompas.com - 08/09/2022, 14:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Meski mulai tergeser transmisi matik, mobil manual belum punah dari pasar otomotif Tanah Air. Sampai saat ini beberapa pabrikan masih memproduksinya.

Mobil manual dianggap memiliki durabilitas dari segi ketahanan komponen yang lebih awet, bahkan dianggap konsumsi bahan bakarnya lebih irit dari matik.

Hal ini lantaran pengemudi yang lebih berperan mengatur perpindahan kecepatan. Bila gaya berkendara teratur, maka kebutuhan bahan bakar bisa lebih ditekan.

Lantas apakah anggapan itu benar?

Baca juga: Kenapa Kebanyakan Kendaraan Niaga Menggunakan Transmisi Manual?

Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, ukuran efisiensi bahan bakar mobil manual bisa berpatokan gaya mengemudi. 

"Bensin boros atau irit tergantung, faktornya ada banyak. Asal tekan pedal gas, terlalu sering injak rem, atau main rpm tinggi hasilnya konsumsi BBM terpengaruh," ucap Bambang dihubungi Kompas.com, Kamis (8/9/2022). 

Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.Youtube/Maxresdefault Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.

Dari semua faktor tersebut, paling menentukan soal konsumsi bahan bakar yakni teknik perpindahan gigi. 

Membawa mobil manual suka oper gigi di rpm tinggi, maka torsi mesin hanya akan terbuang percuma. Pasalnya, teknik eco driving yang benar, pengemudi harus tau celah dan waktu bila hendak oper gigi. 

Tenaga dan torsi itu berbeda, bila tidak paham maka upaya biar BBM irit bisa gagal. Umumnya, torsi mesin sudah bisa didapatkan pada putaran mesin menengah.

Jika tenaga, tidak ada batasan, yang wajib diperhatikan jangan sampai jarum rpm speedometer mentok dengan red line

Baca juga: Benar atau Tidak, Pasang Spoiler Bikin Mobil Irit BBM?

"Teknik eco driving, sebelumnya harus tau mana power dan torsi ideal. Menyeimbangkan ritme keduanya butuh jam terbang. Pertama, cari tau patokan torsi yang tepat," ujar Bambang.

"Umumnya, mobil mesin bensin torsi bisa didapatkan pada rpm 2.500 - 3.000 rpm. Sedangkan mobil diesel di bawahnya, atau saat rpm 1.500 - 2.000 rpm," katanya. 

Speedometer All New Subaru Forester S-EyeSightKompas.com/Donny Speedometer All New Subaru Forester S-EyeSight

Saat mengejar akselerasi di kecepatan tinggi, bukan lagi mengandalkan torsi. Tapi membutuhkan dorongan tenaga yang biasanya didapat pada rpm tinggi. 

Hal ini bisa diakali tanpa harus menekan pedal gas lebih dalam secara instan, tapi dengan menjaga kecepatan konstan. Konsekuensinya memang akan lebih membutuhkan waktu.

"Harus sering main gas dan oper gigi sampai rpm tinggi. Kalau putaran mesin tinggi terus pasti bahan bakarnya boros," ujar Bambang. 

Baca juga: 3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Manual

Mitsubishi Xpander Cross 2021KOMPAS.com/ADITYO WISNU Mitsubishi Xpander Cross 2021

Dengan demikian, untuk menjaga bahan bakar mobil manual tetap irit pengemudi harus benar-benar memperhatikan dan memahami tenaga mesin dan torsi maksimum. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau