Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Pola Pikir jika Ingin Pakai Motor Listrik

Kompas.com - 06/09/2022, 18:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Percepatan program kendaraan listrik berbasis baterai sudah dimulai sejak 2019. Namun hingga sekarang, tren kendaraan listrik belum begitu populer di masyarakat.

Di sisi lain, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual Pertamina memengaruhi penguna kendaraan termasuk sepeda motor. Kenaikan BBM bisa jadi pemicu buat masyarakat mempertimbangkan motor listrik.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Mesin Turbo

Indonesia sendiri sudah mulai beralih ke kendaraan listrik. Cepat atau lambat, era elektrifikasi bakal menjadi tren. Meski demikian tidak semudah itu untuk melakukan peralihan tersebut.

Parade motor listrik di Bali yang diikuti oleh Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Gubernur Bali, I Wayan Koster dalam rangka mengedukasi masyarakat dan ajang pembuktian kepada dunia bahwa perhelatan G20 didukung motor dan transportasi listrik, Kamis (1/9/2022).dok.ESDM Parade motor listrik di Bali yang diikuti oleh Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Gubernur Bali, I Wayan Koster dalam rangka mengedukasi masyarakat dan ajang pembuktian kepada dunia bahwa perhelatan G20 didukung motor dan transportasi listrik, Kamis (1/9/2022).

Hendro Sutono, pegiat motor listrik dan juru bicara Komunitas Sepeda dan Motor Listrik (Kosmik), mengatakan, transisi dari kendaraan konvensional bukan hanya mengganti kendaraan tapi mengganti pola pikir.

"Misalnya, dalam proses pengisian energi, pada ICE kita terbiasa menunggu hingga tangki kosong sebelum kita mengisinya kembali. Karena memang untuk mendapatkan bensin, kita perlu pergi ke tempat khusus (SPBU)," ujar Hendro, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Konsep ini yang tanpa disadari menghambat transisi pemakaian motor listrik. Apalagi konsep swap baterai masih terkendala infrastruktur, di mana stasiun tukar baterai masih terbatas.

Baca juga: Alex Marquez Ingin Segera Pindah ke Ducati

Test ride motor listrik Alva One di ajang GIIAS 2022KOMPAS.com/ADITYO WISNU Test ride motor listrik Alva One di ajang GIIAS 2022

Padahal kata Hendro, saat memakai motor listrik justru bisa mengisi kapan saja ketika kendaraan itu sedang tidak dipergunakan (idle). Sebab, listrik tersedia di mana-mana.

"Untuk sepeda motor tidak diperlukan jaringan khusus, charger cukup dicolok ke jaringan PLN 220V. Sementara untuk mobil, dari hasil penelitian, 95 persen pengguna mobil EV di Eropa dan Amerika melakukan charging di rumah," kata Hendro.

Menurut Hendro, bagi yang sudah menggunakan motor listrik, maka akan terbiasa dengan pola charging yang benar. Sehingga, tidak pernah akan kehabisan listrik dalam perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau