Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2022, 12:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin diesel dengan bahan bakar solar dianggap lebih hemat bahan bakar daripada mesin yang memakai bensin. Bus yang ada di Indonesia sampai saat ini mayoritas juga memakai mesin diesel.

Lalu berapa konsumsi bahan bakar atau solar bus ketika beroperasi mengangkut penumpang?

Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PO SAN mengatakan, untuk armada miliknya yang punya rute jarak jauh dengan unit bus premium dan sasis tronton, rata-rata konsumsi bahan bakarnya 1:3.

Baca juga: Harga Solar Naik, PO Bus Minta Tidak ada Pembatasan Pembelian Solar

Bus AKAP PO Sinar Jaya dengan sasis Hino RN 285DOK. PT HMSI Bus AKAP PO Sinar Jaya dengan sasis Hino RN 285

"Rata-rata 1 liter untuk 3 Km," kata pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).

Perlu diingat, konsumsi BBM dari bus tidak bisa dibandingkan langsung dengan mobil diesel penumpang. Bus membawa beban yang sangat besar ketika beroperasi, hingga belasan ton.

Direktur Utama PT Sinar Jaya Megah Langgeng Teddy Rusly pun mencatatkan konsumsi bahan bakar yang serupa. PO Sinar Jaya yang punya berbagai rute, konsumsi bahan bakar rata-rata yang didapatkan sekitar 1:2,8.

Baca juga: Mitsubishi Colt T-120 Double Cabin Ini Dibanderol Rp 1 Miliar


"Rata-rata konsumsi bahan bakar bus jarak jauh, 1 liter untuk 2,8 Km," kata Teddy.

Selain itu, bus juga punya kapasitas tangki solar yang sangat besar. Ukurannya bervariasi, mulai dari 200 liter sampai 460 liter, tergantung dari sasis yang digunakan.

Jadi sekali jalan dengan tangki penuh solar, bus bisa menempuh jarak mulai 560 Km sampai 1.288 Km. Tentu ini jarak tempuh yang fantastis, apalagi jika bisa lebih hemat bahan bakar, bus bisa berjalan lebih jauh lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com