Menu Mobil Bekas Rp 150 Jutaan di Semarang, dari Jazz Sampai Outlander

SEMARANG, KOMPAS.com - Tren penjualan mobil bekas di Kota Semarang, menujukkan tren yang positif setelah pandemi Covid-19 mulai mereda. 

Apalagi segmen city car, peminatnya pun mayoritas anak muda pelajar dan mahasiswa. Desain body yang elegan dan mesin bertenaga jadi pilihan yang pas digunakan menunjang mobilitas harian. 

Sangat nyaman dan praktis digunakan melewati jalan-jalan macet di Kota Semarang. 

Baca juga: Cara Aman Membeli Mobil Bekas dari Tangan Kedua

Koordinator bursa mobil bekas Telomoyo, Michael Julian mengatakan, angka penjualan mobil bekas pulih sekitar 60 persen, baru bangkit sejak awal tahun. 

Penjualan sempat hancur selama pandemi Covid-19, per bulan unit terjual maksimal rata-rata hanya 2-3 unit. 

Bursa Mobil Bekas Telomoyo (BMB) Bursa Mobil Bekas Telomoyo (BMB) Semarang

"Ada kenaikan, sekarang per bulan bisa jual 6-8 unit," ucap Michael kepada Kompas.com, Minggu (4/9/2022). 

Untuk segmen mobil bekas direntang harga antara Rp 100 - Rp 200 jutaan, diklaim penjualannya terpantau stabil. 

Pilihannya juga beragam, konsumen bebas pilih unit spek tinggi. Hal ini menjadi opsi menarik dibanding beli mobil baru. 

"Dengan harga segitu, misal beli mobil baru paling  cuma dapat LCGC. Kalau mobil seken bisa dapat mobil dengan spek yang lebih tinggi,” ujarnya. 

Baca juga: Punya Banyak Fitur, Kenapa Stargazer Masih Pakai Rem Tangan Manual?

COO OLX Autos Indonesia Hendri Tadjuni menyampaikan, pasar mobil bekas mulai bangkit secara perlahan-lahan sejak kuartal empat tahun ini. Pihaknya telah berhasil melayani lebih dari 5 juta pelanggan dan pangsa pasar dari sisi penjual per Juni 2022 naik hingga 300 persen dibandingkan pertengahan 2020. 

Zabadi/Fairu Honda Jazz akan melakukan perbaikan bodi