JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga solar subsidi per Sabtu (3/9/2022). Kenaikan harga solar ada di kisaran 32 persen, tepatnya dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.
Kenaikan harga solar ini tentunya bakal meningkatkan biaya operasional bus antar kota saat beroperasi. Mengingat, mayoritas bus di Indonesia masih menggunakan mesin diesel yang diisi dengan solar.
Sebenarnya, seberapa besar kenaikan biaya operasional bus ketika diisi solar dengan harga lama dan baru? mengingat, ukuran tangki bus sangat bervariasi, mulai 200 liter sampai 400-an liter untuk bus tronton.
Baca juga: Bus Selonjoran Pertama PO STJ, Pakai Bodi Buatan Laksana
Misal, jika mengisi bahan bakar sebanyak 200 liter pakai harga solar yang lama yakni Rp 5.150, maka hasilnya jadi Rp 1.030.000. Sedangkan kalau pakai harga yang baru, total biayanya jadi Rp 1.360.000.
Bisa dilihat, ada selisih total biaya sebanyak Rp 330.000 sekali isi solar. Belum lagi kalau pakai bus tronton yang tangkinya sekitar 400 liter, maka selisihnya bisa naik sampai Rp 600.000-an.
Tentu kenaikan harga solar sangat berpengaruh dengan kenaikan harga tiket. Seperti yang disampaikan Teddy Rusly, Direktur Utama PT Sinar Jaya Megah Langgeng kepada Kompas.com.
Baca juga: Cerita Pembeli Pertama Husqvarna Norden 901
"Pasti pengaruh, dikarenakan persentasi biaya BBM besar masuk ke dalam harga tiket," kata Teddy kepada Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).
Sebenarnya sebelum harga solar naik, biaya operasional di luar BBM khususnya untuk bus sudah naik lebih dulu. Hal ini turut dipengaruhi adanya perang di Ukraina.
"Sebenarnya sejak perang Ukraina Rusia, biaya di luar BBM sudah naik semua seperti ban, oli dan sparepart. Lalu karena kondisi beli masyarakat yang juga terganggu akibat Covid, kami belum menyesuailan tiket selama ini," kata Teddy.
Baru dengan adanya kenaikan harga BBM, operator meningkatkan harga tiketnya. Untuk PO Sinar Jaya, berdasarkan informasi yang redaksi terima, kenaikannya bervariasi, mulai Rp 10.000 sampai Rp 35.000, tergantung kelas layanan yang dipilih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.