Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2022, 16:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Karet penyeka kaca atau wiper mobil menjadi instrumen penting yang tak boleh diabaikan.

Fungsinya sangat penting untuk membantu visibilitas pengendara. Umumnya, perawatan wajib pada wiper adalah cek berkala kondisi bagian karet.

Pasalnya, jika karet wiper sudah keras berpotensi menyebabkan goresan kaca dan sangat menganggu visibilitas dan membuat pandangan terganggu.

Untuk itu, Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, menjelaskan baiknya setiap delapan bulan sekali karet wiper harus di ganti. 

Baca juga: Menjelang Penutupan GIIAS 2022, Diskon Mobil China Capai Rp 50 Juta

"Kualitas karet wiper bisa turun disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, sering menjemur mobil di lokasi terbuka yang terkena panas matahari langsung. Ganti karet wiper baiknya delapan bulan sekali atau maksimal satu tahun. Tergantung lokasi parkir mobil, bisa lebih awet kalau parkir di dalam garasi," ucap Bambang kepada Kompas.com, Jumat (19/8/2022). 

Menurutnya, untuk memastikan waktu pergantian yang tepat, baiknya kondisi fisik dilihat dahulu. Termasuk, tanda-tanda yang muncul, seperti suara berdecit dari wiper.

Karet yang sudah keras otomatis akan membuat sapuan wiper pada permukaan kaca tidak bersih dan akan berbunyi. 

Wiper kaca mobil yang masih bagus, air bisa bersih dan tidak menempel di kacaDicky Aditya Wijaya Wiper kaca mobil yang masih bagus, air bisa bersih dan tidak menempel di kaca
 

"Karet wiper yang sudah keras jika digunakan membersihkan kaca hasilnya tidak maksimal, bekas air masih tersisa. Bahaya lagi jika terus menerus dibiarkan," katanya. 

Dia mengatakan, bila dibiarkan dalam waktu lama bisa menyebabkan kaca tergores dan membuat buram sehingga mengganggu visibilitas mengemudi

"Goresan kaca mobil sulit dihilangkan. Bahaya, karena berpengaruh terhadap jarak pandang," kata Bambang.

Hal senada diutarakan Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana yang menjelaskan, pergantian karet wiper mobil baiknya memperhatikan patokan kondisi.

Wiper pisang memiliki penyangga di bagian tengah dan terbuat dari bahan karetKOMPAS.com/FDS Wiper pisang memiliki penyangga di bagian tengah dan terbuat dari bahan karet

Biasanya ada dua indikator yang bisa dijadikan acuan karet wiper telah memasuki masa kadaluarsa. Pertama, karet wiper menyisakan bekas noda air, sehingga kaca mobil belum bersih, selanjutnya, karet wiper berbunyi saat digunakan. 

"Air hujan masih membekas di kaca belum bisa bersih. Karet yang keras bisa membuat goresan permanen di kaca," ujar Dika. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com