JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi menjadi satu hal yang lumrah dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor. Namun dalam memodifikasi, tetap ada aspek keamanan yang harus diperhatikan.
Masih banyak pengendara sepeda motor yang memodifikasi lampu belakangnya menjadi lampu dengan warna yang terlalu terang atau tidak sesuai dengan peruntukannya. Tidak jarang kita temui pengendara motor dengan lampu rem yang diganti dengan warna putih.
Meski terkesan sepele, kebiasaan ini dapat membahayakan pengguna jalan yang lain dan juga diri sendiri. Selain menyilaukan, ada beberapa bahaya lain yang mengintai di balik modifikasi asal lampu belakang sepeda motor.
Baca juga: Pengendara Motor Saling Ngobrol di Jalan, Malah Bikin Celaka
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani menjelaskan, lampu pada sepeda motor merupakan alat bantu untuk berkomunikasi dengan kendaraan lain.
Misalnya, lampu sein mengindikasikan arah belok pengendara. Atau lampu rem, mengindikasikan kendaraan memperlambat kecepatan atau berhenti.
"Jika lampu-lampu tersebut dimodifikasi tidak sesuai dengan warna aslinya, maka komunikasi kita dengan pengendara lain menjadi tidak tersampaikan dengan baik. Dan inilah yang seringkali menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya," ucap Agus kepada Kompas.com, Minggu (31/7/2022).
Baca juga: Pertama Kalinya Mengudara Bawa Penumpang, Ini Spesifikasi EHang 216
Agus menegaskan, di semua negara pun sepakat bahwa lampu rem berwarna merah dan lampu sein berwarna kuning. Artinya, bahasa komunikasi kendaraan antar negara adalah sama sehingga jangan diubah dengan warna lain.
Menurut Agus, salah satu hal yang menjadi penyebab banyaknya modifikasi tidak sesuai adalah kurangnya pendidikan awal terhadap pengguna kendaraan bermotor.
"Tidak adanya pendidikan awal pada sekolah umum, bahkan kurangnya kampanye atau sosialisasi yang dilakukan pihak terkait terhadap masyarakat kita, sehingga mereka kurang memahami akan pentingnya warna dan arti pada lampu di kendaraannya," ucap Agus.
Selain itu, lanjut Agus, perilaku modifikasi ini biasanya dilakukan golongann remaja yang mau mengakualisasikan dirinya pada kendaraan.
"Masih suka dengan warna-warna yang berbeda pada kendaraannya. Padahal, warna-warna tersebut memiliki arti penting," kata Agus, melanjutkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.