JAKARTA, KOMPAS.com - Tren percepatan kendaraan listrik termasuk motor listrik muncul dari segala arah. Bukan cuma motor baru keluaran pabrik tapi juga modifikasi motor lawas jadi listrik atau disebut konversi.
Beberapa tahun ke belakang tren konversi motor listrik semakin ramai. Pemerintah juga menangkap sinyal tersebut dengan mengeluarkan peraturan yang membolehkan konversi motor listrik dengan syarat tertentu.
Baca juga: Percepat Elektrifikasi, PLN Hadirkan SPKLU untuk Bus Listrik
Jika berlanjut bukan tidak mungkin konversi motor listrik semakin luas diterima masyarakat. Alasannya motor lawas peminum bensin yang makin mahal bisa ganti mesin dan legal dipakai di jalan raya.
Menanggapi hal tersebut, Denny Utomo CEO PT Utomo International (Utomocorp), mengatakan, pada dasarnya dia tidak takut konversi motor listrik akan menggerus "kue" yang saat ini diperebutkan pabrikan motor listrik.
"Saya mendukung konversi, cuma salah satu yang saya mau ingatkan ialah NIU ini memang dibangun dari nol dengan standar sasisnya listrik," kata Denny yang ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Menurut Denny, ada perbedaan penting antara motor konversi dan keluaran pabrikan. Konversi dibangun atas dasar hobi dengan semangat modifikasi. Sedangkan motor keluaran pabrik memang dari awal dirancang sebagai motor listrik.
"Jadi otomatis itu juga sangat tepat kita bicara durabilitas baterai, performa lebih cocok dari awal dari sasisnya listrik, karena semua setingan itu sangat penting," kata Denny.
Baca juga: BERITA FOTO: Intip Motor Listrik MAB Seharga Rp 20 Jutaan
"Konversi boleh saja, tapi kita lihat soal jarak tempuh dan durabilitasnya bagaimana itu masih harus diuji coba," ungkap dia.
Untuk diketahui, konversi motor bensin ke motor listrik jadi salah satu cara untuk mempercepat program elektrifikasi kendaraan bermotor nasional.
Pemerintah sudah membuat regulasi yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.