Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stefan Bradl Membeberkan Semua Kelemahan Honda RC213V

Kompas.com - 28/06/2022, 11:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Honda RC213V musim ini jauh dari kompetitif, apalagi dengan absennya Marc Marquez. Test rider Honda Racing Corporation (HRC), Stefan Bradl membeberkan apa saja kekurangan motor balap tersebut.

Bradl yang turun sebagai wildcard pada MotoGP Belanda mengakui banyak kelemahan pada motornya ketika melawan rival, seperti Luca Marini dengan Ducati dan Andrea Dovizioso dengan Yamaha.

Baca juga: Pindah ke LCR Honda, Alex Rins Yakin Bisa Kompetitif seperti di Suzuki

"Kami kehilangan banyak waktu di tikungan. Kami harus mengurangi laju motor ini dengan susah payah dan lalu kembali gas lagi," ujar Bradl, dikutip dari Speedweek.com, Senin (27/6/2022).

Stefan Bradl saat berlaga pada MotoGP Belanda 2022. (Photo by Ronny Hartmann / AFP)RONNY HARTMANN Stefan Bradl saat berlaga pada MotoGP Belanda 2022. (Photo by Ronny Hartmann / AFP)

Bradl menambahkan, RC213V kehilangan kemampuan berkendaranya yang mulus. Padahal, kemampuan berkendara tersebut akan menciptakan ritme balap yang baik.

"Anda mengerem seperti orang gila, lalu Anda harus meluruskan motor lagi dan berakselerasi. Tapi, di saat Anda berhasil melakukannya, kami kehilangan kecepatan di tikungan," kata Bradl.

Baca juga: Marc Marquez Bisa Balapan Lagi September, Ini Kata Bos Honda

Menurutnya, Honda butuh motor yang dapat melewati tikungan dengan mulus. Saat ini, para pebalap Honda harus mengerahkan tenaga dan fisik lebih besar untuk mengendalikan motor yang akhirnya membuat pebalap cepat kelelahan.

Stefan Bradl saat berlaga pada MotoGP Belanda 2022. (Photo by Ronny Hartmann / AFP)RONNY HARTMANN Stefan Bradl saat berlaga pada MotoGP Belanda 2022. (Photo by Ronny Hartmann / AFP)

"Motor kami sangat sulit dikendarai sekarang ini. Tapi, itu bukan hal yang baru. Kami harus meningkatkan situasi ini," ujar Bradl.

Teknisi Honda selalu bereksperimen dengan sasis dan swingarm yang baru. Tapi, belum ada terobosan yang benar-benar berhasil selama dua tahun belakangan ini.

"Swingarm dan sasis adalah dua hal utama di mana kami harus memulainya. Tapi, kami tidak tahu di arah mana kami harus mengembangkannya. Kami harus mencoba update yang berbeda dan memilahnya," kata Bradl.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau