Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilah Daihatsu soal Penjualan Xenia Hanya 60 Unit Sepanjang Mei 2022

Kompas.com - 22/06/2022, 12:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan All New Daihatsu Xenia mengalami penurunan secara signifikan. Khususnya secara wholesales alias dari pabrik ke diler.

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), distribusi Xenia dari pabrik ke diler tercatat hanya 60 unit. Jika dilihat pada bulan-bulan sebelumnya, wholesales Xenia menurut sangat signifikan.

Baca juga: Merasakan Lagi Fitur Keselamatan Pintar pada MPV Murah All New Xenia

Pada Januari 2022, distribusi Xenia mencapai 3.512 unit. Lalu, pada Februari, naik menjadi 3.646 unit. Memasuki Maret, penjualannya mulai menurun menjadi 2.688 unit. Pada April, terlihat ada penurunan lagi, menjadi 1.333 unit.

Daihatsu All New Xenia meluncur di GIIAS 2021Dio Dananjaya/Kompas.com Daihatsu All New Xenia meluncur di GIIAS 2021

Pada lima bulan pertama 2022, distribusi Xenia dari pabrik ke diler sudah mencapai 11.239 unit. Sedangkan retail sales atau dari diler ke konsumen, tercatat 9.910 unit, pada periode yang sama.

Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso, mengatakan, antara wholesales dan retail sales, pihaknya harus menjaga keseimbangan antara supply dan demang, agar supply stock terjaga dengan baik.

Baca juga: Kisaran Biaya Mudik Jakarta-Surabaya Naik Daihatsu All New Xenia

"Memang wholesales hanya 60 unit, tapi retail sales kan di atas 1.000 unit. Kita juga harus mengatur pembagian produksi di ADM, agar model-model yang lain, yang kita anggap memerlukan supply yang lebih tinggi, kita harus bagi ke sana," ujar Hendrayadi, saat Test Drive Daihatsu New Sirion di Kota Manado, Selasa (21/6/2022).

Daihatsu Xenia model baru di GIIAS 2021.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Daihatsu Xenia model baru di GIIAS 2021.

Hendrayadi menjelaskan, tidak ada isu yang lebih besar menurutnya. Hanya masalah pembagian produksi saja. Sebab, Mei merupakan bulan yang paling pendek masa kerjanya. Hanya sekitar 19 hari kerja, di mana biasanya bisa sampai 25 hari kerja.

"Jadi, produksinya diatur sedemikian rupa agar bisa menyeimbangkan untuk menyuplai kepada model-model lain. Semua brand juga wholesales-nya turun, karena memang hari kerjanya berbeda sangat signifikan. Berbeda enam hari kerja itu sangat mempengaruhi," kata Hendrayadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com