Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Anak di Bawah Umur Dilarang Bawa Motor

Kompas.com - 17/06/2022, 19:01 WIB
Serafina Ophelia,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat anak di bawah umur bawa kendaraan bermotor bukan jadi hal yang baru saat ini. Masih banyak orangtua membiarkan anaknya membawa kendaraan bermotor, umumnya sepeda motor, bahkan tanpa perlengkapan berkendara yang baik seperti helm.

Padahal, potensi kecelakaannya besar dan bisa membahayakan pengguna jalan yang lain. Seperti yang terekam dalam unggahan akun Instagram @dashcamindonesia, Jumat (17/6/2022). Terlihat dua bocah naik motor yang tengah melaju kencang kemudian menabrak mobil yang ada di depannya.

Pengendara motor dan penumpangnya kemudian terjatuh ke sisi kanan jalan. Beruntung, keduanya tidak tertabrak kendaraan yang tengah melaju dari arah berlawanan dan masih bisa berjalan minggir ke tepi jalan.

Baca juga: Mengenal Pelat Nomor Kendaraan Khusus dan Rahasia di Indonesia

Diduga, pengendara dan penumpangnya masih di bawah umur dan belum memiliki SIM. Tampak mereka juga tidak mengenakan helm ataupun riding gear yang dapat menunjang keselamatan berkendara.

Ada alasan mengapa pengemudi kendaraan bermotor harus memiliki SIM. Salah satunya adalah karena kompetensi pengendara sudah diuji sebelum akhirnya bisa mendapatkan SIM.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Namun bahkan di usia 17 tahun atau saat sudah memiliki SIM, belum bisa menjadi jaminan bahwa seseorang sudah memiliki kompetensi yang baik untuk mengoperasikan kendaraan bermotor.

Maka dari itu, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani menjelaskan bahwa anak-anak jangan sampai dibiarkan mengemudikan sepeda motor.

Mereka belum memiliki kemampuan yang baik dalam memprediksi bahaya, seperti yang terjadi dalam unggahan tersebut.

"Jika dilihat dari sisi safety riding, pengendara seperti itu memiliki potensi kecelakaan yang sangat besar, baik untuk dirinya dan juga orang lain. Pengendara di bawah umur rata-rata belum memiliki kemampuan memprediksi bahaya," ucap Agus.

Selain belum matangnya kemampuan memprediksi bahaya, anak-anak juga cenderung terburu-buru dalam beberapa kondisi, misalnya saat berpapasan dengan polisi. Ini bisa menyebabkan kecelakaan yang fatal dan merugikan dirinya maupun pengguna jalan lain.

Untuk mengatasi hal ini, Agus menegaskan bahwa orangtua memegang peranan terbesar dalam mencegah anaknya membawa kendaraan bermotor, khususnya jika masih di bawah umur dan belum memiliki kompetensi yang baik.

"Tanggung jawab penuh orangtua dalam mengontrol anaknya karena bagaimana pun, si anak tidak akan bisa berkendara jika tidak mendapatkan izin dari orangtuanya," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau