JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis cip semikonduktor berdampak pada industri otomotif. Kelangkaan komponen ini menghambat proses produksi mobil baru.
Namun, di sisi lain kondisi ini ternyata punya pengaruh positif terhadap penjualan mobil bekas.
Presiden Direktur mobil88 Naga Sujady mengatakan, krisis cip semikonduktor menjadi momen bagi pihaknya untuk bisa meningkatkan penjualan mobil bekas.
Baca juga: Program Beli dan Tukar Tambah Mobil Bekas di IIMS Surabaya
"Sekarang ini, terjadi krisis komponen atau cip untuk mobil baru. Sehingga, pertumbuhan mobil baru menjadi terhambat, dan ini kita gunakan momennya," ujar Naga, saat media gathering di Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Naga menambahkan, dengan terjadinya kelangkaan cip semikonduktor, maka pembelian mobil baru menjadi inden. Sehingga, banyak orang yang beralih untuk membeli mobil bekas.
Para periode Januari hingga April 2022, mobil88 berhasil menjual sekitar 5.000 kendaraan. Jumlah tersebut meningkat hingga 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Untuk tahun ini, Naga mengatakan, mobil88 menargetkan untuk meningkatkan penjualan hingga 20 persen. Bukan tak mungkin, karena beberapa pabrikan juga memprediksi krisis cip semikonduktor masih akan terjadi hingga akhir tahun.
Baca juga: Beli Mobil Bekas Taksi, Kenali Beda Unit Pelat Hitam dan Kuning
"Melihat beberapa kondisi yang tadi disebutkan, sepertinya akan mendorong ke arah sana. Semoga pertumbuhan ekonomi tetap terjaga, sehingga penjualan mobil bekas bisa sesuai target," kata Naga.
Naga mengatakan, ada dua target yang disasar oleh mobil88. Pertama, secara offline, pihaknya akan mengembangkan cabang-cabang offline mobil88. Kedua, secara online, mobil88 akan berusaha mengintegrasikan aplikasi mo88i dengan ekosistem layanan grup Astra.
Saat ini, showroom mobil88 sudah ada di 21 cabang yang tersebar di sembilan kota besar, yakni Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Pekanbaru, Medan, dan Balikpapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.