JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Indonesia untuk segmen skutik bergaya retro, Honda masih mengandalkan Scoopy. Tapi di negara lain, contohnya China, ada model lain yang mengisi segmen sama.
Belum lama ini Honda China meluncurkan Honda Tapas 100 model 2022. Sesuai tema, motor ini memiliki gaya retro modern yang cukup kental untuk komuter ringan.
Mengutip Greatbiker, tampilan depannya cukup menarik seperti menggabungkan beberapa gaya. Batok setangnya ala Beat berdesain sporti tapi lampu depannya oval dan minimalis.
Kemudian, Bangladesh menjadi salah satu negara tujuan ekspor bus buatan Karoseri Laksana. Berbagai model sudah dikirim ke sana, mulai dari XHD Prime, sampai Double Decker buatan karoseri yang bermarkas di Ungaran, Jawa Tengah.
Terakhir ada delapan unit bus tingkat yang dikirim dari Ungaran ke Bangladesh, tepatnya pada awal 2021. Respons operator bus di sana pun diklaim baik, sehingga tidak ada masalah soal penerimaannya.
Stefan Arman, Technical Director Karoseri Laksana mengatakan, pasar bus di Bangladesh ini unik. Selain diisi produk dari Karoseri Laksana, ada juga Agen Pemegang Merek (APM) yang turun langsung.
Selengkapnya, berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Sabtu, 28 Mei 2022.
1. Honda Tapas 100, Sepupu Scoopy Harga Rp 18 Juta
Dua paduan tersebut bersanding dengan bentuk tebeng depan ala retro klasik. Kemudian sepatbor depan kecil berdesain sedikit lancip meski masih bergaya retro.
Tapas 100 merpakan skutik kecil. Bobotnya saja hanya 95 kg. Kapasitas tangki bahan bakar 5,5 liter dengan kosumsi bahan bakar 2,3 liter dan mampu menempuh jarak hingga 100 km.
Sistem penerangan sudah LED dan di bagian depan dilengkapi DRL untuk penerangan siang hari. Tersedia USB charging socket, bagasi di bawah jok cukup besar dan rem depan cakram.
Baca juga: Honda Tapas 100, Sepupu Scoopy Harga Rp 18 Juta
2. Cerita Karoseri Laksana Ekspor Bus ke Bangladesh, Lawannya APM Korea
Bangladesh menjadi salah satu negara tujuan ekspor bus buatan Karoseri Laksana. Berbagai model sudah dikirim ke sana, mulai dari XHD Prime, sampai Double Decker buatan karoseri yang bermarkas di Ungaran, Jawa Tengah.
Terakhir ada delapan unit bus tingkat yang dikirim dari Ungaran ke Bangladesh, tepatnya pada awal 2021. Respons operator bus di sana pun diklaim baik, sehingga tidak ada masalah soal penerimaannya.
Stefan Arman, Technical Director Karoseri Laksana mengatakan, pasar bus di Bangladesh ini unik. Selain diisi produk dari Karoseri Laksana, ada juga Agen Pemegang Merek (APM) yang turun langsung.
Baca juga: Cerita Karoseri Laksana Ekspor Bus ke Bangladesh, Lawannya APM Korea