Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Transaksi Tol Nirsentuh Akan Diuji Coba Tahun Ini

Kompas.com - 20/05/2022, 17:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR RI menyatakan bila sistem pembayaran jalan tol dengan transaksi nontunai nirsentuh alias multi lane free flow (MLFF) akan diuji coba pada tahun ini.

Sehingga para pengguna jalan tol tak akan terkejut saat mendapati beberapa ruas jalan bebas hambatan tidak lagi terdapat gerbang tol untuk proses pembayaran tol.

Demikian dikatakan Kepala BPJT Danang Parikesit dalam diskusi virtual 'FGD Penerapan Denda dalam Implementasi Sistem Pembayaran Tol Nontunai Nirsentul MLFF' yang dihelat INSTRAN, Jumat (20/5/2022).

Baca juga: Bayar Tol Tak Perlu Lagi Berhenti, MLFF Segera Gantikan Kartu Tol

Konsep flow transaksi tol non-tuni nir-sentuh.BPJT Konsep flow transaksi tol non-tuni nir-sentuh.

"Secara timeline, kita mengharapkan akan memulai proses uji coba di tahun ini. Harapannya, tidak ada technical issue sehingga akan dilakukan implementasi secara bertahap," katanya.

"Bertahapnya seperti apa, sangat tergantung dengan uji coba itu yang dilakukan sampai pada Desember. Tapi dari perjanjiannya, secara penuh itu implementasi akan diaksanakan di 2023 mendatang," lanjut Danang.

Pernyataan tersebut sesuai dengan pemaparan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi sebelumnya, yang mengatakan bahwa sistem MLFF sudah dilakukan simulasi dan saat ini dalam proses research and development oleh pihak terkait.

Hanya saja, belum dikatakan secara pasti kapan waktu uji coba sistem MLFF akan diterapkan. Termasuk, ruas jalan tol mana saja yang diujikan dan bagaimana pengenaan dendanya nanti.

Baca juga: Buat yang Belum Tahu, Ini Arti Marka Garis Tidak Putus di Jalan

Ilustrasi kemacetan. Surabaya jadi kota termacet di Indonesia versi Global Traffic Scorecard 2021.PIXABAY/Pixabay Ilustrasi kemacetan. Surabaya jadi kota termacet di Indonesia versi Global Traffic Scorecard 2021.

Namun Danang memastikan bahwa proses peralihan sistem pembayaran tol ke MLFF akan ada transisinya. Jadi, tidak menutup kemungkinan masih akan ada gerbang tol di ruas tertentu guna memperlanjar mobilitas.

"Kita akan lakukan secara bertahap. Jadi ini bukan sesuatu yang langsng berubah, kita juga melihat technology readyness-nya, consumer behavior, serta law enforcement readyness-nya," ucap dia.

"Jadi kita lakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita untuk mengadaptasi teknologi baru ini," kata Danang lagi.

Sebelumnya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan sistem transaksi Nontunai Nirsentuh MLFF ini bisa diterapkan di Pulau Jawa dan Bali pada akhir 2022.

Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di smartphone.

Baca juga: Car Free Day Jakarta Kembali Digelar Akhir Pekan Ini, Catat Lokasinya

Penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis multi-lane free flow (MLFF).BPJT Penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis multi-lane free flow (MLFF).

Nantinya perangkat yang akan digunakan untuk kendaraan pribadi pada transaksi nirsentuh MLFF bernama Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU, dan perangkat Electronic Route Ticket di mana pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.

Dengan metode transaksi nirsentuh MLFF bermanfaat menghilangkan waktu antrian menjadi 0 detik, di mana sebelumnya dengan penggunaan uang elektronik (e-Toll) hanya mengurangi waktu transaksi maksimal 7 detik.

Kemudian, manfaat lainnya seperti efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.

Pengguna jalan juga diuntungkan karena bisa bayar tol tanpa hambatan, informatif, aman, nyaman dan berkelanjutan dan juga dapat meningkatkan efisiensi pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com