Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhatan Penumpang Tertipu Agen Bus, Dijanjikan Toilet dan Kursi Lega

Kompas.com - 08/05/2022, 10:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bus menjadi salah satu alat transportasi yang banyak diminati masyarakat untuk mudik Lebaran. Hal ini dikarenakan tiket bus yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesawat dan kereta api, sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk mudik menggunakan bus.

Namun sayang, banyaknya minat pemudik menggunakan bus, kerap dimanfaatkan calo tiket nakal dan agen tidak resmi.

Seperti contoh kejadian yang dialami oleh seorang penumpang wanita melalui unggahan akun Tiktok bernama @nanda12___. Dalam video tersebut, wanita itu mengeluhkan agen bernama Mayora Surya Trans (agen Gemolong) tidak jujur dalam menjual tiket bus.

Baca juga: Libur Lebaran, Layanan Bus Wisata Gratis Transjakarta Diperpanjang

Diketahui wanita tersebut membeli tiket seharga Rp 455.000 dengan fasilitas toilet. Namun, ketika hari keberangkatan, bus yang datang berbeda dengan yang dipesannya.

“Naik bus harga Rp 450.000 Mayora, beli tiket tiga. Yang datang sempit, enggak bisa gerak. Dibohongin,” ucap perekam video tersebut.

@nanda12___ #BISMAYORASURYATRANS ? suara asli - ????????

Kasus seperti ini memang bukan pertama kalinya terjadi, terutama saat musim mudik atau Lebaran. Penumpang yang membeli bisa saja karena kepepet atau kehabisan tiket bus resmi, sehingga sembarang saja pilih armada.

Pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven mengatakan, persiapan untuk mudik dengan bus sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari, jadi tiket bisa dibeli di agen resmi atau PO langganan.

“Kalau membeli tiket bus dadakan di terminal, khawatir penumpang terkena calo, agen abal-abal atau agen mudik yang tidak jelas. Kalaupun mendadak beli tiketnya, tetap pergi ke agen resmi. Biasanya agen resmi punya kios di terminal,” ucap Anthony kepada Kompas.com belum lama ini.

Anthony menambahkan, agar tidak tertipu, bisa cek di aplikasi resmi perusahaan atau online travel.

“Biasanya bus-bus yang reguler dan resmi mengisi jalur AKAP, pasti setidaknya ada namanya disitu,” katanya.

Sejumlah pemudik berada dalam bus saat mengikuti Mudik Aman Mudik Sehat BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (27/4/2022). PT Taspen (Persero) memberangkatkan 12 unit bus untuk mengangkut 480 orang pemudik secara gratis dengan rute Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto, Madiun, Semarang dan Sragen.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Sejumlah pemudik berada dalam bus saat mengikuti Mudik Aman Mudik Sehat BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (27/4/2022). PT Taspen (Persero) memberangkatkan 12 unit bus untuk mengangkut 480 orang pemudik secara gratis dengan rute Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto, Madiun, Semarang dan Sragen.

Sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengimbau masyarakat yang ingin mudik menggunakan bus untuk memesan tiket dari agen resmi dan menghindari iming-iming tawaran calo.

Pasalnya, ada beberapa kerugian yang bisa dialami penumpang jika membeli tiket secara tidak resmi, mulai dari ketidakjelasan armada, sampai tak mendapat asuransi bila terjadi kecelakaan.

Baca juga: Jangan Abai, Ini Tanda Tubuh Sudah Lelah Saat Berkendara Mobil

“Dari kenyamanan sudah pasti berbeda antara bus yang resmi dan yang tidak terdaftar. Dari pengalaman tahun lalu banyak penyelenggara yang tidak bertanggung jawab, misalnya kondisi bus tidak prima, cukup berbahaya jika dipakai perjalanan jauh,” kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau