Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedanya Konsumen Truk dan Bus di Indonesia, Ada yang Fanatik dengan Merek

Kompas.com - 07/05/2022, 15:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan niaga seperti bus dan truk di Indonesia terdiri dari berbagai merek. Mulai dari Mercedes Benz, Hino, Isuzu, Fuso, UD Trucks, Scania, Volvo, dan masih banyak lagi.

Ternyata, ada hal unik dari karakteristik pengusaha truk maupun bus yang berbeda. Pengusaha bus lebih fanatik terhadap satu merek dibanding pengusaha truk.

Faustina, Head of Product Management & Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil observasinya.

Baca juga: Libur Lebaran, Layanan Bus Wisata Gratis Transjakarta Diperpanjang

Product Daimler Commercial Vehicle IndonesiaDOK. DCVI Product Daimler Commercial Vehicle Indonesia

Ada beberapa alasan kenapa perusahaan otobus (PO) lebih fanatik dengan merek kendaraan yang dipilih dibanding truk. Salah satunya soal pelayanan.

"Karena kalau bus itu, yang dibawa kan orang, mereka lebih perlu aman dan di jalan jangan ada apa-apa (mogok)," ucap Faustina kepada Kompas.com di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sedangkan untuk pengusaha truk, tidak fanatik dengan merek dan mau mencoba yang baru. Selain itu, yang diangkut juga bukan orang, melainkan barang.

Baca juga: Kakorlantas Buka Kemungkinan Terapkan One Way Selama 24 Jam


"Tapi kalau truk yang saya pelajari kan dia bawa barang. Amit2 di tengah jalan mogok atau gimana, kan barang. Customer truk engga terlalu fanatik, customer bus fanatik banget," kata dia.

Oleh karena itu, sering ditemui PO bus yang lebih senang dengan satu merek, seperti Mercedes Benz di PO Lorena dan Karina. Namun untuk pengusaha truk, armadanya bervariasi, berasal dari merek apa saja.

Namun tidak sedikit juga PO bus yang memakai berbagai merek, seperti PO STJ yang punya armada dengan sasis Hino, Mercedes Benz, Scania, dan Volvo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com