Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Nyetir Mobil Saat Puasa Jadi Gampang Ngantuk?

Kompas.com - 19/04/2022, 17:06 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com— Saat menjalankan ibadah puasa, tidak ada alasan untuk bermalas malasan, dan banyak dari kita yang dituntut untuk tetap beraktivitas. Salah satunya adalah aktivitas mengemudi.

Baca juga: Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Semarang Pakai LCGC 5-Seater

Namun, banyak pengemudi yang dilanda rasa kantuk saat mengemudikan mobil ketika berpuasa. Hal ini tentunya berbahaya dan mengancam keselamatan berkendara.

Menurut dokter umum, dr. Daniel Lienata mengatakan menyetir mobil butuh konsentrasi tinggi sehingga otak butuh energi yang cukup dengan menggunakan gula.

“Saat berpuasa terjadi penurunan gula darah di tubuh. Maka dari itu tubuh terasa lelah dan lemah,” kata Daniel baru-baru pada Kompas.com.

Ilustrasi microsleep, microsleep saat berkendaraShutterstock/lightpoet Ilustrasi microsleep, microsleep saat berkendara

Pada saat tubuh lemah dan lelah, berada di kabin mobil dengan AC akan membuat seseorang mengantuk

AC mobil yang terlalu dingin membuat tubuh bekerja ekstra untuk menghasilkan hangat, namun tubuh butuh energi untuk menjalankan fungsi tersebut.

Faktor lainnya yang membuat pengemudi mengantuk terjadi akibat gangguan pola tidur.

Baca juga: Inden All New HR-V di Jabar dan Banten Sampai September

“Misalnya tidur malam hari nya menjadi kurang dari 8 jam. Hal inilah yang membuat pengemudi masih mengantuk ketika aktifitas pagi harinya,” ujar Daniel.

Daniel menyarankan bagi pengemudi yang sedang berpuasa haruslah memiliki istirahat yang cukup. Mulai dari tidur malam yang cukup, tidur siang cukup, istirahat selama setengah jam setelah menyetir selama 4 jam berturut-turut.

Kemudian, jika  rasa kantuk muncul ketika di perjalanan, cuci muka dan lakukan peregangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau