JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan menggelar Operasi Ketupat 2022 untuk mengawal aktivitas mudik lebaran tahun ini.
Kegiatan ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan dan memberikan pengamanan saat musim mudik-balik Lebaran 2022.
Sebagai informasi, tahun ini merupakan kali pertama pemerintah membolehkan mudik Lebaran setelah dua tahun terakhir dilarang akibat pandemi virus Covid-19.
Baca juga: Penjualan Toyota Naik Jelang Lebaran
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, Operasi Ketupat bakal digelar bersama dengan kementerian atau lembaga terkait.
“Polri melaksanakan kegiatan Operasi Ketupat tahun 2022,” ucap Gatot melalui keterangan resmi, Kamis (14/4/2022).
Operasi Ketupat ini setidaknya akan melibatkan 144.392 orang personel. Polri juga bakal menyiapkan pos pengamanan dan pelayanan terpadu, yang mencakup gerai vaksinasi Covid-19 bagi para calon pemudik.
Pos-pos pengamanan akan ditempatkan di tempat keramaian, seperti tempat wisata, tempat ibadah, rest area, kemudian tempat yang memiliki potensi keramaian lainnya.
Selain itu, Gatot juga mengatakan bahwa ada potensi rawan kemacetan arus mudik maupun arus balik mudik Lebaran.
“Potensi-potensi kerawanan yang muncul di antaranya adalah, di samping gangguan-gangguan keamanan tentunya kemacetan lalu lintas ya. Kemudian juga terjadinya kecelakaan, itu sudah kita antisipasi,” ujar Gatot.
Baca juga: Setelah Pertamax, Kementerian ESDM Berikan Isyarat Naikkan Harga Pertalite
Gatot menambahkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi mengantisipasi kemacetan saat Lebaran. Strategi yang disiapkan antara lain sistem one way, contraflow, ganjil-genap, sistem buka-tutup, serta menyiapkan jalur-jalur alternatif di jalan utama.
Ia menekankan, strategi yang disiapkan akan diberlakukan sesuai diskresi dengan menyesuaikan kondisi di lapangan.
“Nah kalau itu nanti umpamanya contra flow itu tidak bisa mengatasi itu, kita akan melakukan dengan one way. Jadi kalau tidak nanti kita dengan ganjil genap. Tapi ini melalui diskresi kita lihat situasinya,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.