Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan akibat Mengantuk Kerap Terjadi Saat Berkendara di Jalan Tol

Kompas.com - 13/04/2022, 09:12 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat pengemudi mengantuk atau kehilangan konsentrasi saat berkendara, khususnya saat perjalanan jarak jauh yang melalui jalan stagnan seperti jalan tol.

Terjadi lagi baru-baru ini kecelakaan yang menewaskan seorang anggota DPRD Kota Kediri, Jawa Timur, H.M Nafis Kurtubi (50) di ruas jalan tol Madiun-Surabaya Kilometer 609+600, Kamis (7/4/2022).

Akibatnya, anggota DPRD tersebut meninggal setelah menjalani perawatan intensif pada Senin (11/4/2022). Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Madiun Ipda Roni Susanto.

Baca juga: Waspada, Ini Jam Rawan Kecelakaan di Jalan Tol

"Kami mendapatkan informasi korban meninggal kemarin setelah menjalani perawatan empat hari di rumah sakit," ujar Roni, seperti dikutip Kompas Regional, Selasa (12/4/2022).

Sedangkan pengemudi mobil tersebut masih dirawat di rumah sakit dan mengalami luka-luka.

Hasil analisis petugas di lapangan mengatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi akibat pengemudi berada dalam kondisi mengantuk saat sedang mengemudikan mobil tersebut.

Akhirnya, kendaraan yang dikemudikannya kehilangan keseimbangan dan masuk ke parit.

Mengantuk saat berkendara di jalan tol menjadi sebuah hal yang kerap terjadi dan sangat berbahaya. Hal ini terjadi karena jalan tol merupakan jalan yang stagnan dan kerap menimbulkan kejenuhan bagi si pengemudi.

Ilustrasi kecelakaan kendaraan.Shutterstock Ilustrasi kecelakaan kendaraan.

Salah satu fenomena yang kerap dialami pengemudi mobil saat berkendara melalui jalan tol ialah microsleep. Keadaan ini bisa terjadi akibat kejenuhan khususnya ketika pengemudi berkendara melalui jalan tol untuk waktu yang lama, namun tidak diiringi dengan istirahat yang cukup.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, kondisi microsleep ini tidak terjadi secara tiba-tiba melainkan melalui beberapa tahapan.

Baca juga: Antisipasi Kepadatan Mudik, Polisi Siapkan Skema Ganjil Genap sampai One Way

"Ada fase-fasenya. Yang pertama, biasanya di tiga jam atau empat jam pertama dia (pengemudi) sudah mulai letih. Di jam ketiga itu mulai super letih, ngantuk berat. Nah, di fase itulah biasanya si pengemudi terkena microsleep," ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Menurut Sony, kondisi-kondisi seperti duduk diam dalam waktu yang lama bisa memperparah dan mempercepat terjadinya microsleep.

"Jadi, otak itu sebenarnya udah shut down, udah stuck," ucap Sony.

Keadaan ini hanya bisa diatasi dengan istirahat yang cukup. Penting bagi pengemudi untuk melakukan istirahat secara berkala dan tidur yang cukup sebelum berkendara jarak jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau