Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Teknik Pengereman Motor yang Benar Saat Berkendara

Kompas.com - 26/03/2022, 12:02 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengendarai sepeda motor, ada kalanya harus mengurangi kecepatan untuk berpindah lajur, menyalip ataupun menghindari lubang di jalan. Namun, menggunakan rem pada motor tidak bisa sembarangan.

Terekam dashcam di akun Instagram @dashcam_owners_indonesia pada Jumat (25/3/2022), terlihat seorang pemotor yang terjatuh saat sedang akan menyalip mobil yang ada di depannya.

Beberapa warganet menduga ini terjadi karena pemotor hanya memakai rem depan saat akan mengurangi kecepatan. Jadi, bagaimanakah teknik melakukan pengereman yang benar agar terhindar dari potensi kecelakaan?

Baca juga: Kecelakaan Truk dan Bus 60 Persen Karena Pengemudi Kelelahan

Founder Jakarta Defensive Driving Consultnig (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, saat kondisi motor pelan pada kecepatan di bawah 30 kpj, pemotor disarankan untuk mengandalkan rem belakang saja.

"Sebab rem depan terlalu pakem, terutama yang sudah disc brake (cakram). Saat pelan, memakai rem depan mudah sekali membuat roda terkunci, dan kalau terkunci motor bisa langsung rebah," ucap Jusri.

Sedangkan jika motor berada dalam kecepatan di antara 30 sampai 80 kpj, disarankan untuk menggunakan kombinasi tiga rem, yaitu rem depan, rem belakang dan dibantu pengereman mesin atau engine brake.

"Caranya, dapatkan engine brake dengan menutup gas, dan ketika kecepatan sudah mulai turun baru gunakan kedua rem (rem depan dan belakang) secara halus dan bertahap. Jika masih kurang cukup, maka aplikasikan engine brake tahap kedua dengan memindahkan gir ke posisi lebih rendah," ucap Jusri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

Berbeda lagi jika motor berada dalam kecepatan yang tinggi, misalnya di atas 80 kpj. Jusri menjelaskan, tekniknya tidak jauh berbeda dengan pengereman di kondisi kecepatan di bawah 80 kpj, namun yang perlu diperhatikan adalah awal pengeremannya.

"Ketika kita mau ngerem pada kecepatan di atas 80 kpj, maka yang pertama harus dilakukan adalah menutup gas, kemudian baru rem depan tunggal. Begitu kecepatan turun hingga 80 kpj, baru gunakan kombinasi tiga rem tadi," ujar dia.

Maka, pemotor perlu menyesuaikan penggunaan rem tergantung dari kecepatan motornya saat itu. Mengandalkan rem depan saja saat motor sedang melaju dalam kecepatan sedang bisa membuat roda terkunci, sehingga motor terjatuh.

Jusri menegaskan, menguasai teknik pengereman adalah sebuah keharusan saat berkendara, sebab motor adalah kendaraan yang tidak mengenal stabilitas saat sedang bergerak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau