JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk (ASII) berhasil mencatatkan pertumbuhan 25 persen pada tahun lalu, yang didukung oleh divisi otomotif usai berlaku insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Berdasarkan catatan perseroan, sektor tersebut meningkat sebesar 170 persen pada 2021 menjadi Rp 7,3 triliun. Sementara pada 2020 sektor ini mencatatkan laba Rp 2,7 triliun.
"Grup mencatatkan kinerja yang baik pada 2021, terutama didorong oleh peningkatan penjualan di divisi otomotif, yang didukung oleh insentif PPnBM sementara dari pemerintah, dan harga komoditas yang lebih tinggi," ujar Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto, Kamis (3/3/2022).
Baca juga: Unggahan Viral soal Derek Resmi di Tol Jagorawi Ditembak Rp 1 Juta, Ini Tarif Resmi Jasa Marga
Ia menyebut ada peningkatan peningkatan volume penjualan pada 2021, terutama pada segmen kendaraan roda empat yang didukung insentif sementara pajak penjualan barang mewah.
Kendati demikian, volume penjualan masih dibawah volume penjualan sebelum pandemi. Laba bersih pada 2021 adalah 13 persen atau lebih rendah dibandingkan 2019.
Sementara berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan mobil nasional meningkat 67 persen jadi 887.000 unit pada 2021.
Baca juga: Saat Mobil Mengalami Rem Blong, Pengemudi Jangan Panik
Secara khusus, penjualan mobil Astra pada periode tersebut meningkat 81 persen menjadi 489.000 unit, dengan pangsa pasar yang meningkat menjadi 55 persen dari 51 persen pada 2020 dan 52 persen pada 2019.
Adapun penjualan sepeda motor dari Astra, yakni Honda Astra naik 36 persen 3,9 juta unit, dengan sedikit penurunan pangsa pasar. Penjualan motor nasional sendiri di 2021 meningkat 38 persen menjadi 5,1 juta unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.