Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2022, 10:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Liburan akhir pekan yang panjang atau long weekend banyak dimanfaatkan untuk berlibur ke luar kota. Tak sedikit yang memilih untuk menggunakan kendaraan roda empat.

Namun, banyak yang memaksakan berkendara jarak jauh dengan kondisi stamina yang sudah menurun. Padahal, kondisi tersebut membuat pengendara jadi kesulitan untuk berkonsentrasi.

Berkendara dalam keadaan seperti itu tentunya sangat berbahaya bagi diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Seharusnya jika tubuh sudah lelah, disarankan untuk beristirahat sejenak.

Baca juga: Berapa Jarak Aman Mobil Berkendara jika Berdekatan dengan Truk?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, seorang pengemudi sangat perlu beristirahat saat secara berkala. Tujuannya adalah untuk memulihkan stamina serta untuk melepaskan penat hingga peregangan selama menempuh perjalanan.

Ilustrasi berkendara di tol trans jawadok.HPM Ilustrasi berkendara di tol trans jawa

“Idealnya setelah melakukan perjalanan maksimal 3 jam, wajib beristirahat selama 30 menit. Dan menyisihkan waktu tiga menit untuk stretching dan itu harus didukung oleh penumpangnya,” ujar Sony, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Sony menambahkan, saat kondisi mata sudah mengantuk sebaiknya pengemudi tidak memaksakan tetap berkendara. Sebab, mengemudi dalam kondisi mengantuk sangat berbahaya.

Baca juga: Tips agar Tak Tersesat Saat Pakai Aplikasi Peta Saat Berkendara

“Kalau mengantuk, pengemudi bisa tidur sejenak. Tetapi, sebelum tidur sebaiknya meminum kopi, karena efek dari kopi kan biasanya satu jam setelah meminum,” kata Sony.

Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelahhuffingtonpost.com Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelah

Sony mengatakan, dirinya tidak menyarankan pengemudi meminum suplemen untuk menjaga kondisi tubuh selama menempuh perjalanan. Sebab, itu sama saja dengan memaksakan tubuh.

“Efeknya hanya sesaat, boostnya ok atau bagus tapi dropnya cepat, sehingga pengemudi nantinya cenderung maksa (karena sudah minum suplemen), padahal sudah lelah, ini yang bahaya,” ujar Sony.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com