JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diluncurkan pada 2019, hingga saat ini, peminat Suzuki Jimny di Tanah Air masih tinggi. Desain dan bodi mengotak yang kental dengan nuansa retro membuat mobil ini tak lekang oleh zaman.
Tak heran jika konsumen Jimny membeludak, bahkan sempat beredar kabar bahwa inden mobil Jimny generasi ketiga membutuhkan waktu sampai 10 tahun.
Namun, ada alternatif lain bagi Anda yang ingin memiliki Jimny untuk sekedar bernostalgia, yaitu dengan merestorasi Jimny lawas.
Jika dilihat secara bentuk, Jimny generasi kedua yang diproduksi di Indonesia memiliki bentuk yang tak kalah ikonik.
Baca juga: Modifikasi Suzuki Jimny Garapan Mahasiswa, Jadi Lima Pintu
Tapi harus mencari bahan terlebih dahulu dan melakukan proses restorasi untuk mendapatkan tampilan trendi.
Denis Emmanuel, pemilik dari bengkel spesialis modifikasi dan restorasi Jimny, MMC 4x4 yang berlokasi di Jakarta Selatan mengatakan, konsumen yang melakukan restorasi di bengkelnya saat ini cukup banyak.
“Banyak sekali (konsumen yang melakukan restorasi). Mulai dari Jimny tahun dari 1982 sampai 2006, setiap model dan tahun banyak peminatnya, hampir rata.” ucap Dennis saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/1/2022).
Kebanyakan yang melakukan restorasi, lanjut Dennis, adalah Jimny tahun 1982 dengan flat roof, Sierra 1984 sampai 1986 dengan fiber atau soft top (canvas), Katana LWB 1989 sampai 1992 karena chassis panjang, dan Katana sampai dengan tahun 2006.
Proses restorasi juga menggunakan suku cadang asli dari Suzuki itu sendiri. Jika ingin pakai produk aftermarket juga ada, jadi konsumen tidak perlu khawatir proses restorasi tidak maksimal hasilnya.
Baca juga: Polri Tegaskan Ganti Warna Pelat Nomor dan Pasang Cip Tak Dipungut Biaya
“Parts Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk Jimny relatif masih banyak tersedia. Parts aftermarket sebenarnya pun banyak, tapi jarang ada yang impor ke Indonesia, jadi kita banyak juga bikin custom parts,” kata dia.
Menyoal harga, proses restorasi total di bengkel MMC 4X4 mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.
“Untuk biaya tergantung seberapa parah keadaan mobilnya, seberapa detail restorasinya, dan seberapa berat modifikasinya. Kalau angka bisa berkisar antara Rp 50 juta sampai Rp 250 juta,” kata Dennis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.