Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Selamat Toyota pada Era Mobil Listrik Dunia

Kompas.com - 15/12/2021, 09:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Kota besar di West Coast seperti California, telah tersedia banyak infrastruktur untuk medukung terciptanya ekosistem BEV. Selain itu pemerintah lokal juga menyiapkan insentif menarik bagi pengguna mobil listrik. Sementara di mid west, sama sekali berbeda kondisinya.

Maeda melanjutkan, kasus di Brazil misalnya, bahan bakar bioethanol berhasil dikomersialkan karena terbukti menjadi solusi ekonomis dalam menurunkan emisi gas buang. Harga bahan bakar teknologi flexy engine ini jauh lebih murah dari bensin karena pasokannya melimpah.

"Maka, kendaraan seperti itu yang dibutuhkan mereka. Melihat kondisi yang beragam ini, kita tidak ingin memaksa konsumen untuk beralih menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai karena mungkin juga mereka tak akan membeli dan menggunakannya," ujar dia.

"Sehingga, total line-up atau diversifikasi teknologi menjadi strategi kami untuk menciptakan era kendaraan rendah emisi yang tepat," lanjut Maeda.

Baca juga: Percepat Kendaraan Listrik, Perlu Penyeragam Colokan Charging Station

Dalam kesempatan sama, ia juga menyinggung soal Norwegia yang memang memiliki pasar BEV terbesar hingga mencapai 70 persen saat ini. Pencapaian terkait tidak lepas dari hadirnya dukungan penuh pemerintah, baik pada instrumen perpajakan, non-pajak, serta infrastruktur.

Namun tidak semua negara bisa ikut menerapkan hal serupa karena berbagai kondisi yang sungguh berbeda, seperti ketersediaan energi, cuaca, populasi, sampai aturan-aturan lain.

"Lagipula, total jumlah penjualan mobil di sana masih relatif kecil dibandingkan negara Eropa lain. Jadi seperti yang saya katakan sebelumnya, strategi diversifikasi jadi penting supaya gerak perusahaan fleksibel dalam menangkap perbedaan yang ada," ucap Maeda lagi.

Lewat komitmen yang akan dilaksanakan pada periode 2022-2030 itu pula, nantinya akan hadir 30 model BEV ditambah model lain berteknologi Hybrid, PHEV, dan Fuel Cell dari Toyota dan Lexus.

Menariknya, model dari mobil listrik dimaksud tidak hanya kendaraan yang sudah pernah ada sebelumnya di pasar. Toyota juga bakal menghadirkan line-up baru seperti bZ-series atau Beyond Zero. Merek turunan ini bakal fokus bersaing di segmen mobil listrik murni alias BEV.

Baca juga: Toyota Veloz Buatan Indonesia Akan Diekspor ke 16 Negara

Toyota BZ-Series pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Chief Executive TMC Akio Toyoda, Selasa (14/12/2021). Toyota BZ-Series pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Chief Executive TMC Akio Toyoda, Selasa (14/12/2021).

Toyota BEV

Saat ini, beberapa produk yang sudah resmi tergabung dalam segmen terkait ialah Bz4X, Bz Compact SUV, BZ Small Crossover, BZ sedan, dan BZ Large SUV.

"Pada 14 Desember, perusahaan meluncurkan model BEV15 merek Toyota Lexus yang sedang dikembangkan, selain BEV bZ4X yang dijadwalkan akan dirilis pada 2022," ucap Akio.

Pada 2030, Toyota juga menargetkan penjualan tahunan di segmen BEV sebesar 3,5 juta unit, atau sekitar sepertiga dari penjualan kendaraan saat ini. Target ini juga meningkat signifikan, dari 2,5 juta unit yang disampaikan September 2021 lalu.

Khusus untuk Lexus, pada periode yang sama hanya akan menjual mobil listrik di pasar Eropa, Amerika Utara, dan China. Lalu lima tahun kemudian tidak akan ada mobil konvensional baru yang dipasarkan dari Lexus.

"Kami ingin membantu mewujudkan dunia seperti itu. Sehingga, kami ingin mengurangi atau menekan emisi CO2 dari kendaraan sebesar mungkin dan secepat mungkin," kata dia.

Baca juga: Penjualan Mobil di November Naik Signifikan, Toyota Kuasai 36 Persen

Ilustrasi baterai untuk mobil elektrifikasiSHUTTERSTOCK/ROMAN ZAIETS Ilustrasi baterai untuk mobil elektrifikasi

Perihal baterai kendaraan listrik, lanjut Akio, akan dibangun pabrik khusus di North Carolina yang mana memakan biaya hingga 1,3 miliar dollar AS. Pabrik itu akan beroperasi untuk pertama kalinya di 2025 dengan total kapasitas produksi mencapai 800.000 kendaraan per tahun.

“North Carolina menawarkan kondisi yang tepat termasuk infrastruktur, sistem pendidikan berkualitas tinggi, akses ke tenaga kerja yang beragam dan terampil, dan lingkungan yang ramah untuk melakukan bisnis,” ujar Ted Ogawa, CEO Toyota Motor Amerika Utara.

Pabrik ini sepenuhnya didukung oleh energi terbarukan sebagai bagian dari komitmen Toyota untuk menjadi perusahaan ramah lingkungan.

Kapasitas produksi baterai di Toyota Battery Manufacturing North Carolina juga nantinya bisa ditingkatkan untuk 1,2 juta kendaraan per tahun, sehingga diperkirakan mampu menyerap 1.750 lapangan kerja baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau