Toyota Chief Engineer Officer, Masahiko Maeda menjelaskan bahwa dari total rencana investasi perusahaan, sebanyak 4 triliun yen akan disalurkan pada pengembangan teknologi baterai dan produk-produk BEV.
Sisanya, sekitar 4 triliun yen alias 35 miliar dollar AS dialihkan pada pengembangan model baru berteknollgi Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybird Electric Vehicle (PHEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Maeda menjelaskan, diversifikasi teknologi dibutuhkan oleh perusahaan otomotif selevel Toyota agar bisa memenuhi seluruh kebutuhan mobilitas di dunia dengan kondisi yang beragam.
"Kebutuhan suatu kendaraan listrik berbeda-beda tiap wilayah, tergantung pada infrastruktur, karakteristik pengguna, sampai kebijakan otomotif lainnya. Jadi, penting untuk menghadirkan banyak pilihan produk untuk bisa mereka pilih sesuai kondisi masing-masing," kata Maeda.
Baca juga: Bocoran Mobil Listrik Lexus, Bakal Ada Sport Car
Bahkan di Amerika Serikat (AS), meski telah menjadi pasar mobil listrik terbesar di dunia, tiap daerah memiliki karakteristik konsumen yang berbeda. Misalnya, kondisi di west cost dan mid coast, itu berbeda sekali menciptakan lingkungan yang baik untuk mobil listrik.
Kota besar di West Coast seperti California, telah tersedia banyak infrastruktur untuk medukung terciptanya ekosistem BEV. Selain itu pemerintah lokal juga menyiapkan insentif menarik bagi pengguna mobil listrik. Sementara di mid west, sama sekali berbeda kondisinya.
Maeda melanjutkan, kasus di Brazil misalnya, bahan bakar bioethanol berhasil dikomersialkan karena terbukti menjadi solusi ekonomis dalam menurunkan emisi gas buang. Harga bahan bakar teknologi flexy engine ini jauh lebih murah dari bensin karena pasokannya melimpah.
"Maka, kendaraan seperti itu yang dibutuhkan mereka. Melihat kondisi yang beragam ini, kita tidak ingin memaksa konsumen untuk beralih menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai karena mungkin juga mereka tak akan membeli dan menggunakannya," ujar dia.
"Sehingga, total line-up atau diversifikasi teknologi menjadi strategi kami untuk menciptakan era kendaraan rendah emisi yang tepat," lanjut Maeda.
Baca juga: Percepat Kendaraan Listrik, Perlu Penyeragam Colokan Charging Station
Dalam kesempatan sama, ia juga menyinggung soal Norwegia yang memang memiliki pasar BEV terbesar hingga mencapai 70 persen saat ini. Pencapaian terkait tidak lepas dari hadirnya dukungan penuh pemerintah, baik pada instrumen perpajakan, non-pajak, serta infrastruktur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.