Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mindset yang Salah, Anggap Kecelakaan Adalah Takdir

Kompas.com - 06/12/2021, 18:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelakuan pengendara motor di Indonesia memang semakin aneh-aneh. Masih sering ditemui pengendara yang tidak menggunakan helm, atau kebut-kebutan di jalan raya yang membahayakan dirinya dan orang lain.

Tapi anehnya, ada saja anggapan ketika pengendara mengalami kecelakaan, itu disebut dengan takdir. Takdir di sini maksudnya adalah kecelakaan memang sudah seharusnya terjadi dan tidak bisa dihindari.

Padahal, jika berkendara dengan benar, tentu kecelakaan bisa dikurangi atau diminimalisir. Tapi sayangnya, masih ada saja yang memiliki pola pikir kalau kecelakaan memang sudah takdir.

Baca juga: Terdongkrak PPnBM, Gaikindo Optimis Penjualan Mobil 2021 Tembus Target

Sejumlah warga membantu evakuasi pohon trembesi yang tumbang dan mengakibatkan satu korban tewas dan melukai dua pengendara motor lainnya. Selasa, (26/10/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Sejumlah warga membantu evakuasi pohon trembesi yang tumbang dan mengakibatkan satu korban tewas dan melukai dua pengendara motor lainnya. Selasa, (26/10/2021).
 

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pola pikir kecelakaan adalah takdir berasal dari pengendara yang kurang pengetahuan dasar berkendara dan cara aman berkendara.

"Dengan belajar motor autodidak hanya bisa secara skill, tapi tidak paham konsep aman berkendaranya," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Api Muncul dari Ruang Mesin Bus, Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Pengendara ini biasanya memiliki ciri, yaitu cuek akan keselamatan dirinya. Misalnya tidak memakai riding gear yang aman dan cara berkendaranya cenderung tidak memerhatikan aturan dan membahayakan dirinya.

"Contohnya ada pengendara yang ditilang karena lewat fly over khusus kendaraan roda empat. Lalu ketika ditanya polisi, dia bilang kalau kecelakaan memang sudah takdir. Padahal kita tahu itu berbahaya, tapi tetap dilanggar, berarti sudah mencoba bunuh diri, jadi bukan karena takdir," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau