JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi transisi energi era kendaran listrik, Pertamina Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), siap berinovasi memastikan layanan yang berkelanjutan dalam hal infrastrukturnya.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T, Alfian Nasution menyatakan, banyak industri otomotif memperkenalkan kendaraan listrik di Indonesia, dan ke depan pasti akan diminati mulai dari kota-kota besar. Transisi energi yang terjadi merupakan sebuah tantangan sekaligus kesempatan bagi perusahaan.
"Disatu sisi ini merupakan disrupsi bagi kami selaku BUMN yang selama ini menyediakan produk bahan bakar minyak (BBM), namun di sisi lain kami melihat sebagai peluang bagaimana memanfaatkan jaringan ritel yang Pertamina miliki untuk dimanfaatkan dan mendukung percepatan terciptanya ekosistem bagi kendaraan listrik," kata Alfian, dalam keterangan resminya, Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Pindad Bawa Purwarupa Supermoto Listrik ke Ajang WSBK Mandalika
Menurut Alfian, sebagai bentuk dukungan percepatan ekosistem kendaraan listrik, Pertamina Patra Niaga saat ini sudah mengoperasikan lima unit charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Keberadaan SPKLU tersebut bagain dari inovasi untuk kebutuhan energi masa mendatang yang terintegrasi dalam konsep SPBU ramah lingkungan, yakni Green Energy Station (GES).
Sejak charging station dioperasikan, Pertamina Patra Niaga terus memonitoring transaksi dan jumlah daya listrik yang digunakan untuk pengisian baterai mobil listrik.
Hasilnya, berdasarkan catatan, dari Februari sampai Oktober 2021, lebih dari 1.500 pengisian dilakukan oleh mobil listrik dengan total daya mencapai lebih 45.000 kWh.
"Mayoritas penggunaan charging station di SPBU GES Pertamina oleh kendaraan umum dan taksi online sebagai mitra kami dalam mengembangkan ekosistem hilir kendaraan listrik. Namun, sekitar 10 persen dari angka tersebut, dimanfaatkan pengguna kendaraan pribadi," ucap Alfian.
Baca juga: Armada Gojek 100 Persen Pakai Motor Listrik di 2030
Meski didominasi transportasi umum dan persentasi belum terlau besar, tapi kondisi tersebut dinilai menjadi peluang. Apalagi dengan penempatan lokasi SPBU yang strategis akan dimanfaatkan untuk pengembangan infrastruktur hilir kendaraan listrik.
Tak hanya itu saja, Alfian juga menjelaskan saat ini Pertamina Patra Niaga sedang menyiapkan outlet dan layanan battery swapping station (BSS) bagi motor listrik yang juga akan berlokasi di beberapa SPBU GES di wilayah Jakarta.
Konsepnya sama seperti Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Sementara untuk outlet dan layanan BSS akan dikembangkan terlebih dahulu bersama mitranya.
Baca juga: Total 21 Mobil Listrik Meluncur di GIIAS 2021
"Kami targetkan program BSS ini akan berjalan secepatnya sebagai komitmen perusahaan terhadap salah satu poin Environmental, Social, and Governance (ESG) yakni menyediakan akses energi yang lebih baik bagi masyarakat, sebagai upaya mendorong penurunan emisi karbon, serta untuk mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik
khususnya di sisi hilir," katanya.