JAKARTA, KOMPAS.com – Musim hujan mulai melanda kota-kota di sekitar DKI Jakarta. Bagi pemilik mobil, tentu mengemudi di saat hujan bukan menjadi kendala karena tidak akan kehujanan.
Sayangnya, salah satu salah kaprah yang kerap dilakukan pengemudi di Indonesia saat hujan deras adalah dengan menyalakan lampu hazard. Apalagi ketika sedang berada di jalan tol, sering terlihat mobil-mobil yang menyalakan lampu hazard padahal sedang berjalan, bukan berhenti.
Orang yang masih menyalakan lampu hazard ketika mengemudi di saat hujan deras punya asumsi agar mobilnya kelihatan oleh pengguna jalan lain. Tetapi, hal ini salah dan berbahaya untuk dilakukan karena membuat orang lain bingung.
Sebenarnya, mobil di negara-negara maju, seperti Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang, sudah standar dilengkapi lampu kabut tambahan di belakang. Biasanya di ujung bemper bawah atau di tengah. Sayang mobil-mobil di Indonesia masih jarang yang dilengkapi fitur sederhana, tetapi bisa meningkatkan keselamatan itu.
Lampu ini biasanya berwana mika merah dan jika dinyalakan, pancaran sinarnya lebih terang dari lampu kota. Sehingga punya kemampuan menembus kabut atau curah hujan yang lebat bagi pengemudi di belakang. Posisinya di bawah juga tidak menyilaukan pengemudi lain.
Baca juga: Beli Bensin Lebih Baik Pakai Hitungan Liter atau Rupiah?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana memberikan beberapa tips mengemudi ketika hujan deras. Jadi tidak ada lagi alasan menyalakan lampu hazard ketika hujan deras, karena bisa membahayakan.
“Pertama, tidur yang cukup atau istirahat rutin di perjalanan jauh agar konsentrasi tetap prima. Kondisi hujan membuat distraksi, visibilitas menurun, dan jalan licin,” ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (1/11/2021).
Kedua, pengemudi bisa mengaktifkan peralatan seperti lampu ketika hujan deras. Walaupun siang hari, hujan yang lebat bisa mengurangi visibilitas ke depan, dengan menyalakan lampu bisa membuat mobil terlihat dari kendaraan di belakang maupun di depan.
Baca juga: Ini Tarif Perpanjangan SIM A dan SIM C per November 2021
“Ketiga, kontrol emosi agar mental stabil dalam mengambil keputusan yang benar di kondisi hujan. Keempat, hindari kondisi yang dirasa susah untuk dihadapi. Kalau memang hujan terlalu lebat dan dirasa tidak mampu, sebaiknya berhenti mengemudi,” ucapnya.
Terakhir, terapkan lima cara berkendara defensive, seperti menjaga jarak aman, jaga kecepatan, eye contact dengan pengguna jalan lain, comentary driving (mengucapkan segala kemungkinan saat mengemudi) dan bersiap mengantisipasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.