Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Merawat Radiator Motor untuk Menjaga Performa Mesin

Kompas.com - 23/09/2021, 12:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini sudah banyak sepeda motor di Indonesia yang sudah menggunakan sistem pendingin cairan atau yang biasa dikenal dengan radiator. Namun masih banyak pemilik motor yang abai untuk merawat komponen satu ini.

Padahal, merawat radiator juga merupakan salah satu tindakan yang bermanfaat untuk menjaga performa mesin kendaraan. Saat temperatur mesin berlebih, maka berpotensi terjadi overheat hingga mengakibatkan mogok.

Baca juga: Ini Syarat Perpanjangan STNK Lima Tahunan

Fungsi radiator yakni mencegah terjadinya overheat pada mesin motor. Sehingga perawatan radiator yang baik dan benar juga harus dilakukan oleh pemilik sepeda motor.

Ade Rohman, Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM), mengatakan, jika radiator mengalami kerusakan, tidak hanya akan overheat saja yang terjadi.

Ilustrasi ganti air radiator motor HondaDok. DAM Ilustrasi ganti air radiator motor Honda

"Dampak lain yang yang ditimbulkan, yaitu kerusakan pada Cylinder Comp atau pun bagian lainnya. Oleh karena itu, kondisi radiator ini harus dijaga agar tetap awet dan bisa berfungsi secara optimal," ujar Ade, dalam keterangan resminya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat radiator sepeda motor. Cara pertama yang bisa dilakukan yakni dengan menguras cairan coolant.

Baca juga: Ini Bocoran Harga Dasar dan Varian Avanza Generasi Baru

Cairan coolant ada pada radiator perlu dikuras secara berkala, sesuai dengan petunjuk pada buku service di masing-masing tipe sepeda motor. Pengurasan air coolant sebaiknya dilakukan di bengkel resmi.

”Setiap tipe mempunyai periodical maintanance yang berbeda, untuk mengetahuinya harus dilihat dari jadwal maintenance per tipe sepeda motor di buku service nya masing-masing,” kata Ade.

Cover radiator pada motor sportOtomania/Setyo Adi Cover radiator pada motor sport

Kedua, gunakan coolant yang sudah direkomendasikan untuk mesin kendaraan tertentu. Jangan sembarangan menggunakan cairan coolant apalagi menggantinya dengan air mineral.

“Dilarang menggunakan air keran atau air mineral untuk mengganti cairan pada air coolant,” ujar Ade.

Terakhir, jangan gunakan cover radiator sembarangan. Meskipun berfungsi sebagai pelindung radiator, namun pemilihan cover radiator tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pemilihan cover radiator yang tidak sesuai bisa jadi malah mengganggu kerja radiator.

Baca juga: Adu All New Honda BR-V dan Toyota Rush, Mana yang Lebih Unggul?

“Hal ini akan mengganggu kinerja dari sistem pendinginannya sehingga performa mesin sepeda motor dapat cepat menurun dan mengalami kerusakan,” kata Ade.

Sepeda motor yang sudah dilengkapi radiator dari pabrikan tentunya dilengkapi juga dengan lampu indikator pada panel meter. Selama lampu indikator tidak menyala atau berkedip, maka kondisi sistem pendinginannya dalam kondisi baik.

Namun sebaliknya, apabila lampu indikator tersebut menyala, artinya ada kesalahan dalam sistem pendinginan. Sebaiknya, sepeda motor segera dibawa ke bengkel resmi untuk dilakukan pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau