Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pertamina Membangun Kemandirian Masyarakat

Kompas.com - 22/09/2021, 17:35 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), yang merupakan Subholding Upstream Regional Kalimantan, mengadakan seminar nasional secara virtual, pada Rabu (22/9/2021).

Seminar tersebut merupakan strategi dan upaya industri hulu migas dalam membangun kemandirian masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah operasi, dalam upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Chalid Said Salim, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi mengatakan, PHI memainkan peranan penting dalam menghasilkan minyak bumi dan gas alam dari wilayah Kalimantan yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia.

Baca juga: Mobil Ringsek Ketiban Papan Reklame Bisakah Diganti Asuransi?

Pada tahun 2020, PHI memproduksi rata-rata sekitar 51,7 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 727,5 juta meter standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) yang setara dengan sekitar 13 persen dan 28 persen produksi.

Chalid melanjutkan, selain memproduksi migas bagi negara, PHI juga konsisten melaksanakan berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud komitmen Perusahaan terhadap pembangungan yang berkelanjutan.

Program TJSL ini harus memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, lingkungan, dan hukum serta tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya, dapat dipertanggungjawabkan, dan merupakan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

PertaminaPertamina Pertamina

"Program TJLS PHI terdiri dari 5 pilar yang merupakan satu kesatuan dan berkesinambungan, yakni Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan Infrastruktur, Lingkungan, dan Tanggap Bencana," kata Chalid, dalam seminar virtual, Rabu (22/10/2021)

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menambahkan, tanggung jawab sosial adalah salah satu bentuk timbal balik perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Maka diharapkan agar tercapai ultimate goal, yaitu kemandirian masyarakat dari permasalahan yang dihadapi serta mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui inovasi sosial.

Diperkirakan untuk sepuluh tahun ke depan merupakan periode terpenting dalam hal mencegah bencana perubahan iklim dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Baca juga: Bakal Ada Harley-Davidson Buatan India

Lebih lanjut Menteri Siti memberikan apresiasi kepada Pertamina sebagai salah satu perusahaan yang loyal dalam menjadi partner terhadap program PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan) dan terus memberikan perbaikan dari kriteria program yang dikembangkan, serta telah berkontribusi melalui program-program CSR yang signifikan di Indonesia.

”Selain tentunya juga memberi kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan yang memiliki elemen pertumbuhan keadilan ekonomi, pembangunan sosial, konservasi sumber daya alam, perlindungan lingkungan tata kelola pemerintahan yang baik,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau