Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Lokal Siap Jadi Rantai Pasok Global Mobil Listrik

Kompas.com - 13/09/2021, 16:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comIndustri otomotif Indonesia menargetkan menjadi ekspor hub kendaraan bermotor, baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak (internal combustion engine/ICE) maupun kendaraan listrik (electrical vehicle/EV).

“Saat ini sudah ada peta jalan pengembangan kendaraan listrik yang meliputi rencana pengembangan industri komponen utama EV berupa baterai, motor listrik dan inverter,” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif, dalam keterangan resmi (13/9/2021).

Seperti diketahui, permintaan EV di dunia diperkirakan terus meningkat. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan baterai bagi kendaraan listrik.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2021, Bagnaia Menang, Quartararo Terus Memimpin

Meningkatnya penggunaan baterai juga mendorong peningkatan bahan baku, sehingga negara yang memiliki sumber bahan baku baterai seperti Indonesia akan memegang peranan sangat penting.

Oleh sebab itu, Kemenperin bakal fokus memberdayakan industri kecil dan menengah (IKM) agar bisa lebih produktif, berdaya saing, dan menjadi bagian dari rantai pasok global (global value chain).

“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor nasional dan mendukung program substitusi impor,” ucap Febri.

Baca juga: Hasil MotoGP Aragon 2021, Bagnaia Asapi Marquez, Rossi Posisi Kedua dari Belakang

Sebagai informasi, Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara terus meningkatkan nilai tambah manufakturnya (Manufacturing Value Added/MVA) untuk basis produksi manufaktur terbesar di wilayah tersebut.

Dengan MVA mencapai 281 miliar dolar AS yang unggul dibanding negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia telah mampu menggeser ekonominya menjadi manufactured based.

“Berbagai langkah dilakukan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk meningkatkan nilai tambah di sektor industri, antara lain mendorong hilirisasi, substitusi impor, dan menjadikan industri di Tanah Air sebagai bagian rantai pasok global,” kata Febri.

Baca juga: Mulai Besok, Dispensasi Perpanjangan SIM Berlaku Lagi

Peningkatan nilai tambah industri dapat menciptakan multiplier effect, antara lain penyerapan tenaga kerja, devisa ekspor, serta meningkatkan kontribusi terhadap pajak dan cukai.

“Kekuatan ekonomi Indonesia terletak pada pasar domestik yang besar, dengan tetap berorientasi ekspor. Ini yang membedakan dengan negara lain di ASEAN, seperti Singapura atau Vietnam,” ujar Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau