Hyundai Staria Belum untuk Pembelian Borongan

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) mengakui belum melirik pasar borongan atau fleet di dalam negeri untuk mobil bongsor premium terbarunya, Staria karena memiliki karakteristik yang sedikit berbeda.

Sehingga, mobil tersebut dalam beberapa waktu ke depan akan tetap menjadi kendaraan keluarga yang premium, berbeda dengan produk serupa terdahulu yaitu H-1.

Demikian dikatakan Chief Operating Officer PT HMID Makmur saat helatan media test drive Staria pada Jumat (10/9/2021) kemarin.

Baca juga: Hyundai Staria Sudah Kantongi 70 Unit SPK

Hyundai Staria

"Belum, kita masih akan menjadikan Staria sebagai kendaraan premium di Indonesia yang menyasar kelas eksekutif maupun keluarga," katanya.

Termasuk di dalamnya, ialah mengenai kebutuhan kendaraan pengangkut medis seperti ambulans di tengah pandemi Covid-19. Kebutuhan tersebut masih diserahkan secara penuh ke H-1.

Maka secara tersirat pihak HMID belum akan membawa Staria versi murah alias van sebagaimana yang sudah hadir di beberapa negara.

"Kita akan pelajari dahulu bagaimana permintaan dan kebutuhannya, baru setelah itu akan diputuskan. Saat ini, Staria belum akan masuk ke kebutuhan pasar itu," ucap Makmur lagi.

Untuk diketahui, Staria tujuh penumpang dijual dengan banderol Rp 1,02 miliar. Mobil memiliki beberapa kelebihan seperti dua captain seat di baris tengah yang menawarkan ruang kaki lega serta ekslusif.

Baca juga: Ada Rambu Permanen Ganjil Genap di Jalan Protokol Jakarta

Hyundai Staria

Sementara Signature 9 (9-seater) ditawarkan Rp 888 juta yang memiliki empat captain seat namun ruangnya lebih kecil.

Guna menambah fungsionalitas saat bermobilitas, kursi bagian tengah bisa diputar hingga 180 derajat. Jadi, bisa menjadi ruang rapat dadakan.

"Signature 7 itu biasanya bagi yang ingin menikmati privasi dan kenyamanan karena luas. Perbandingannya 70 persen dan 30 persen, tapi sekarang yang 9-seater mulai naik," kata GM Marketing Department HMID Astrid A. Wijana.