JAKARTA, KOMPAS.com – Modifikasi lampu kendaraan atau meng-upgrade sistem audio bisa memengaruhi beban kelistrikan mobil. Sehingga, aki perlu bekerja keras dan efeknya bisa jadi kurang daya listrik atau dikenal istilah aki tekor.
Saat aki tekor, ada yang beranggapan bahwa mengganti dengan daya lebih besar bisa menyelesaikan masalah tersebut. Namun, aki yang punya daya lebih besar juga turut memengaruhi kinerja alternator.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, memasang aki yang lebih besar otomatis menambah kerja dari alternator.
Baca juga: Wanita Ini Pamer Pajak Tahunan Rolls-Royce, Setara 1 Unit Ayla Baru
“Pengisian dari alternator yang bekerja keras terus-menerus akan menyebabkan panas. Saat panas, bisa terjadi tekor atau api, sehingga mobil bisa terbakar,” ucap Suparna kepada Kompas.com, belum lama ini.
Alternator sendiri memang berfungsi untuk mengisi aki saat mesin bekerja. Jika aki sudah penuh, alternator akan berhenti bekerja secara otomatis. Ibaratnya, alternator sebagai pompa dan aki sebagai ban yang mau diisi udara.
“Misalnya pompa yang kecil tadi mengisi ban untuk truk besar, pasti tekor. Jadi ganti baterai yang besar tidak begitu saja menjadi solusi beban kelistrikan ini,” kata Suparna.
Baca juga: Uji Coba Ganjil Genap Puncak Cianjur Bakal Diperluas
Lalu, bagaimana jika turut mengganti alternator, Suparna mengatakan, akan ada masalah lain yang muncul. Alternator yang disambungkan dengan v-belt ke mesin malah menambah beban untuk mesinnya sendiri.
“Nanti efeknya mesin jadi lebih lemot, kemudian penggunaan bahan bakarnya jadi boros,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.