JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini, bus yang ada di jalanan, kebanyakan menggunakan model double glass atau kaca ganda. Mulai dari bus medium sampai bus besar, pada bagian depan menggunakan dua kaca yang disusun bertumpuk, dipisahkan dengan ‘bando’.
Jika ditelusuri, asal tren double glass ini dimulai pada tahun 2015. Saat itu, karoseri Adiputro memamerkan Jetbus 2+ SHD dengan double glass. Tidak lama, hampir semua karoseri pembuat bodi bus turut mengikuti tren tersebut sampai sekarang.
Memang beberapa karoseri mulai kembali membuat bus kaca tunggal, namun populasi bus double glass tetap paling banyak.
Lalu mengapa bus double glass ini masih banyak di jalan dan diminati oleh penumpang?
Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2021, Binder Juara, Quartararo Masih Teratas
Manager Design Laksanabus Kusririn mengatakan, penyebab tren double glass menggeser bodi bus lama dengan kaca tunggal salah satunya karena tampilan eksterior yang menarik, karena saat itu masih tergolong hal yang baru.
“Bus double glass saat dilihat dari depan, seperti bus double decker atau tingkat, sehingga menarik minat penumpang untuk naik,” ucap Kusririn kepada Kompas.com, Senin (16/8/2021).
Baca juga: Mobil Terbakar di SPBU Gara-gara Ponsel, Ini Penjelasannya
Selain itu, bisa saja muncul rasa bangga dari penumpang saat naik bus double glass karena terbaru dan keren secara tampilannya. Development Design karoseri New Armada Deddy Hermawan pun mengatakan, bus double glass diminati karena sesuai dengan selera masyarakat.
“Masyarakat Indonesia sangat kritis terhadap model bus yang karakter bentuk luar (bodi) yang sporty dan gahar, menyiratkan sesuatu yang dinamis,” ucap Deddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.