JAKARTA, KOMPAS.com – Beralihnya industri otomotif dari mesin bakar internal ke tenaga listrik menjadi sebuah keniscayaan. Dampak awal dari transisi ini ternyata pengurangan jumlah pegawai yang tidak selaras dengan teknologi baru.
Menurut laporan Nikkei (5/8/2021), lebih dari 2.000 karyawan di Honda Motor telah mengajukan pensiun dini. Jumlah ini setara dengan 5 persen pegawai tetap yang bekerja di Honda Jepang.
Sebelumnya Honda telah mengumumkan rencana ini kepada para pegawainya sejak April 2021. Program pensiun dini terbuka bagi mereka yang berusia antara 55 hingga 63 tahun.
Baca juga: Penampakan Hyundai Staria Sang Penantang Alphard, Prediksi Harga Rp 800 Jutaan
Seperti diketahui, pada April lalu Honda juga berencana untuk hanya menjual mobil listrik dan berteknologi kendaraan sel bahan bakar (fuel cell) mulai 2040.
Honda memang tengah merestrukturisasi tenaga kerjanya untuk bersiap membuat lebih banyak kendaraan listrik dan mobil otonom. Honda melihat pekerja usia muda lebih banyak berhubungan dan relevan dengan teknologi baru.
Dalam jangka panjang, program pensiun dini akan mengurangi biaya tetap dan meningkatkan profitabilitas. Salah satu faktor pendorongnya, adalah pengeluaran dalam penelitian dan pengembangan mobil listrik disebut tengah meningkat.
Baca juga: Biaya dan Prosedur Lengkap Perpanjang STNK 5 Tahunan
Belakangan hal ini memang jadi tren di kalangan produsen mobil untuk mengurangi produksi dan penjualan mesin pembakaran internal.
Pada 2019, Nissan Motor mengatakan akan memangkas lebih dari 10.000 pekerjaan di seluruh dunia.
Rencana ini kabarnya akan benar-benar terjadi hampir di semua merek pada 2023. Seiring dengan percepatan peralihan ke EV di seluruh dunia, khususnya di Eropa dan AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.