Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Motor Trail Jadi Incaran Maling?

Kompas.com - 03/08/2021, 14:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di masa pandemi ini, mulai marak terjadi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Salah satu jenis motor yang banyak dicuri adalah motor trail.

Dari segi keamanan, motor trail bisa dikatakan tidak memiliki sistem pengaman sebagus skuter matik (skutik). Namun, dimensinya yang besar terkadang membuat maling berpikir dua kali untuk mencurinya.

Baca juga: Alasan Motor Trail Tidak Dilengkapi Kunci Kontak Berpengaman Magnetis

Meski demikian, tetap banyak maling yang nekat untuk mencurinya. Umumnya, yang jadi incaran adalah motor trail 150 cc.

Wisata motor trail di BorobudurDok. Explore Borobudur Wisata motor trail di Borobudur

Lerry Rahmat Rizky, punggawa CAOS Custom Bike, bengkel spesialis supermoto, mengatakan, motor trail banyak dicuri karena banyaknya permintaan di daerah.

"Motor traill 150 cc bodong itu tinggi permintaannya di daerah pelosok. Bukan buat main, memang untuk kendaraan sehari-hari," ujar Lerry, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Kelakuan Pengendara Motor Trail, Motong Lewati Pembatas Jalan

Lerry menambahkan, infrastruktur di daerah masih belum sebagus seperti di kota. Medan off road tersebut memang memerlukan motor seperti itu.

"Daripada orang maling Honda BeAT, laku paling Rp 1 jutaan. Mending motor trail, lakunya bisa Rp 5 jutaan, risikonya sama," kata Lerry.

Honda CRF150LFoto: AHM Honda CRF150L

Untuk itu, setiap pemilik motor trail perlu mengantisipasi terjadinya curanmor dengan menambahkan kunci pengaman tambahan. Sebab, pada motor trail hanya dilindungi kunci setang saja.

Umumnya, motor trail 150 cc tidak memiliki penutup kunci kontak atau bahkan alarm. Sehingga, sangat rawan sekali motor ini dicuri maling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau