JAKARTA, KOMPAS.com - Di masa pandemi ini, mulai marak terjadi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Salah satu jenis motor yang banyak dicuri adalah motor trail.
Dari segi keamanan, motor trail bisa dikatakan tidak memiliki sistem pengaman sebagus skuter matik (skutik). Namun, dimensinya yang besar terkadang membuat maling berpikir dua kali untuk mencurinya.
Meski demikian, tetap banyak maling yang nekat untuk mencurinya. Umumnya, yang jadi incaran adalah motor trail 150 cc.
Lerry Rahmat Rizky, punggawa CAOS Custom Bike, bengkel spesialis supermoto, mengatakan, motor trail banyak dicuri karena banyaknya permintaan di daerah.
"Motor traill 150 cc bodong itu tinggi permintaannya di daerah pelosok. Bukan buat main, memang untuk kendaraan sehari-hari," ujar Lerry, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Lerry menambahkan, infrastruktur di daerah masih belum sebagus seperti di kota. Medan off road tersebut memang memerlukan motor seperti itu.
"Daripada orang maling Honda BeAT, laku paling Rp 1 jutaan. Mending motor trail, lakunya bisa Rp 5 jutaan, risikonya sama," kata Lerry.
Untuk itu, setiap pemilik motor trail perlu mengantisipasi terjadinya curanmor dengan menambahkan kunci pengaman tambahan. Sebab, pada motor trail hanya dilindungi kunci setang saja.
Umumnya, motor trail 150 cc tidak memiliki penutup kunci kontak atau bahkan alarm. Sehingga, sangat rawan sekali motor ini dicuri maling.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/03/140100415/kenapa-motor-trail-jadi-incaran-maling-