JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit pemilik mobil yang terpaksa memarkir kendaraannya di tempat terbuka lantaran tak memiliki garasi. Meski dirasa aman, sebenarnya ada kerugian di balik parkir tanpa atap.
Apalagi, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat seperti sekarang ini, di mana mobil jadi jarang digunakan. Tak sedikit orang yang membiarkan mobilnya berada di tempat terbuka selama berhari-hari.
Mobil yang diparkir di tempat terbuka, seperti di depan rumah, biasanya banyak kotoran yang menempel di bodi atau kaca. Kotoran ini bisa berasal dari fases burung atau getah pohon, jika parkir di bawah pohon.
Sayangnya, masih banyak yang menganggap sepele bila mobilnya terkena kotoran burung atau getah pohon. Padahal, kotoran tersebut berpotensi merusak cat mobil.
Baca juga: Faktor Kebutuhan Bikin Travel Gelap Makin Ramai Saat Pandemi
Christopher Sebastian, Owner Makko Group mengatakan, kotoran burung yang menempel pada bodi mobil harus segera dibersihkan untuk melindungi kaca atau bodi mobil dari kerusakan.
Pasalnya, kotoran burung mengandung zat korosi bagi bodi mobil, sehingga apabila tidak cepat dibersihkan noda bisa menyerap ke lapisan cat mobil.
“Kalau baru-baru bisa dihilangkan menggunakan kompon, namun harus hati-hati saat membersihkannya,” ucap Christopher saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).
Christopher melanjutkan, salah satu cara untuk meningkatkan proteksi bodi mobil dari ancaman kotoran burung adalah dengan coating.
Meski hal itu tidak bisa mencegah burung untuk tidak membuang kotoran, setidaknya dengan coating bisa memberikan efek hydrophobic (daun talas) pada mobil.
“Sehingga bodi mobil bisa terlindung dari ancaman hal eksternal, seperti kotoran burung atau getah pohon yang bisa membuat bodi mobil berubah warna,” kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.