JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebutkan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di wilayah Jawa-Bali secara efektif mampu menurunkan arus lalu lintas kendaraan bermotor harian.
Hal tersebut diperolehnya berdasarkan data internal selama 3-14 Juli 2021 dibandingkan ketika berlaku PPKM Mikro satu bulan sebelumnya atau 5-16 Juni 2021.
"Selama periode titu, volume lalu lintas kendaraan bermotor turun sebesar 60,18 persen," ujar Syafrin saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: Pentingnya Memanaskan Mesin Mobil Secara Teratur Selama PPKM Darurat
Syafrin menjelaskan, penurunan mobilitas juga terjadi pada tempat-tempat tujuan masyarakat secara umum.
Untuk tempat retail dan rekreasi berkurang 28 persen, toko bahan makanan dan apotek berkurang 12,38 persen, taman berkurang 22,75 persen, serta tempat kerja minus 19,13 persen.
"Adapun pusat transportasi umum berkurang 27 persen. Lebih jauh, penurunan mobilitas penumpang harian antar kota antar provinsi (AKAP) juga turun 62,57 persen," ujar Syafrin.
Baca juga: Ini 24 Titik Penyekatan di Kabupaten Banyumas Selama PPKM Darurat
"Rinciannya, jumlah penumpang harian angkutan AKAP pada PPKM darurat adalah 1.968 per hari, sedangkan saat PPKM berbasis mikro 5.257 penumpang per hari," lanjut dia.
Namun kondisi yang berbeda terjadi di area permukiman. Banyak warga bermobilitas di sekitar area pemukiman di saat PPKM Darurat meski Syafrin tak bisa mengatakan secara detil datanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.