JAKARTA, KOMPAS.com - Pencegahan dan penindakan tegas merupakan cara untuk menekan balap liar. Di sektor pencegahan salah satunya yaitu dengan melihat potensi tempat terjadinya balap liar.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, sosialisasi dapat dilakukan dari daerah yang punya ciri-ciri akan digunakan buat balap liar.
Baca juga: Jangan Pakai Onderdil KW untuk Sistem Pengereman Mobil
"Pemerintah daerahnya mulai dari camat, lurah polsek, sudah melakukan tindakan semacam ini, jangan sudah ada kecelakaan ada kematian baru bertindak," kata Jusri kepada Kompas.com, Jumat (9/7/2021)
Jusri mengatakan, pemerintah terkait mesti melakukan tindakan yang proaktif begitu melihat adanya perkembangan daerah yang memiliki fasilitas yang bisa dipakai arena balap liar.
"Kita tahu seperti Fedex, Kemayoran dan lainnya itu ialah dulu daerah sepi yang intensitas kendaraan masih tergolong sepi dan itu dipakai (balap liar), yang sekarang konyolnya (balap liar) itu sampai menyegel jalan," katanya.
Baca juga: Cara Benar Mengerem Menggunakan Motor Kopling Manual
Jusri mengatakan, tak sulit menandai titik-titik yang dianggap berpotensi menjadi arena balap liar.
"Ciri-cirinya kan gampang, ada trek lurus dan sepi, probabilitas arus kendaraan sepi akan dibuat balap liar, jalan ramai saja bisa ditutup kok," kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.