JAKARTA, KOMPAS.com - Kesalahan dalam mengendarai sepeda motor kopling tak hanya dilakukan oleh pengendara pemula saja. Tetapi yang sudah terbiasa pun terkadang masih banyak kesalahannya.
Kesalahan yang dilakukan tidak hanya bisa memperpendek usia komponen kendaraan, namun juga bisa membahayakan pengendara.
Jangan sampai seperti pengendara motor dalam unggahan akun instagram @agoez_bandz4, Rabu (7/7/2021). Dalam rekaman tersebut terlihat pengendara yang lalai dalam mengoperasikan dan kurang mengusai karakter sepeda motor.
Alhasil, pengendara motor tersebut kehilangan kendali hingga menabrak beberapa motor yang sedang parkir di sebuah gang sempit.
Baca juga: Harga Motor Bekas Honda BeAT Street Masih Tinggi, di Atas Rp 11 Jutaan
View this post on Instagram
Menanggapi kejadian tersebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pengendara motor kopling.
Berikut tiga kesalahan yang sering dilakukan pengendara motor kopling:
1. Jari menempel di tuas kopling
Kebiasaan ini seolah sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan oleh pengendara motor kopling.
Padahal, jika hal itu terus dilakukan akan berdampak pada usia komponen kendaraan terutama kampas kopling.
“Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh pengendara motor kopling adalah ketika motor berjalan jari tangan mereka selalu standby pada tuas kopling,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/7/2021).
Saat jari menempel pada tuas kopling bisa menyebabkan kopling tidak menekan pressure plate secara penuh. Hal ini menimbulkan terjadinya gesekan antara pelat kopling dan friction plate sehingga kampas kopling mudah aus.
Padahal komponen tersebut mempunyai peranan sangat vital, yaitu meneruskan daya dari mesin ke transmisi, akibatnya mesin bekerrja keras tetapi motor tidak bisa lari.
Selain itu, kampas yang sudah aus akan menyebabkan kendaraan lebih sulit dikendalikan.
2. Menarik tuas kopling saat berbelok
Kesalahan lain yang juga masih banyak dilakukan oleh pengendara motor kopling adalah saat berbelok atau menikung.