Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Bajing Loncat Kembali Terjadi, Waspada Antisipasinya

Kompas.com - 07/06/2021, 08:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi kriminal mengambil barang di belakang bak truk atau yang sering disebut bajing loncat kembali terjadi. Kali ini di Exit Tol Romokalisari Gresik, Minggu (6/6/2021).

Insiden tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh akun instagram @dashcamindonesia. Dalam video berdurasi 10 detik itu, terlihat aksi bajing loncat yang mengambil barang di belakang truk.

Satu orang mengendarai motor di belakang truk incaran, sementara kawannya memanjat kendaraan untuk mengambil muatan.

Baca juga: Bedanya Bus di Negara Lain dan Indonesia Soal Keselamatan Penumpang

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengatakan, aksi bajing loncat ini tidak mengenal waktu. Bukan hanya malam hari, terkadang juga siang hari ketika lalu lintas sedang ramai.

Bajing loncat beroperasi setiap saat, pagi, siang, malam dan di mana saja. Bisa di pasar, di kalan lintas, atau di perkotaan,” ujar Bambang belum lama ini kepada Kompas.com.

Tidak hanya di jalur lintas Sumatera, bajing loncat terkadang ditemui di Jawa seperti di Jakarta dan Surabaya.

Baca juga: Ungkap Kronologi Kasus Nastar Berjamur, Pemilik Clairmont: Kami Dapat Penawaran

“Kalau di Pulau Jawa paling banyak bajing loncatnya di Jalan Yos Sudarso sampai ke arah Koja, Tanjung Priok. Lalu di kawasan Dupak dan Tanjung Perak Surabaya,” kata Bambang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Bambang mengatakan, aksi tersebut hanya mampu dihentikan oleh aparat berwenang. Sebab para sopir truk tidak bisa melawan. Jika sopir truk sengaja menabrak pelaku bajing loncat, ditakutkan masalah akan makin panjang karena menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

“Selain itu, bajing loncat tidak punya wilayah operasional tetap. Maka dari itu aksi kriminal ini sulit diantisipasi. Mereka melakukan aksinya hit and run,” kata dia.

Baca juga: Daftar Harga Toyota Rush di Makassar Mulai Juni 2021

Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, tidak semua orang memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menindak bajing loncat.

Pasalnya, pelaku bajing loncat sudah terlatih dan bahkan minimal membawa senjata tajam dalam melakukan aksinya.

“Kalau bertemu atau melihat aksi bajing loncat di depan mata, cukup dengan direkam aksinya dan dilaporkan. Kita jangan merasa mampu melawan mereka,” ucap Sony.

Baca juga: Profil Surya Sahetapy, Putra Ray Sahetapy yang Berprofesi Dosen di Amerika

Sony juga menyarankan, jangan coba memberi klason panjang saat melihat aksi bajing loncat.

“Pelaku kriminal ini tidak akan peduli, malahan bisa-bisa si pengemudi yang memberi klakson ini yang diserang balik,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perang Dagang AS: Dibalas China! Minyak Dunia Anjlok, Wall Street Terpukul
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau